Hal ini dilakukan guna menghindari hambatan yang terjadi dalam melayani jemaah haji Indonesia.

JAKARTA - Menteri Agama (Menag), Yaqut Cholil Qoumas, menekankan agar pelayanan Ibadah Haji 1445 H/2024 M diperhatikan dan disiapkan secara detail. Hal ini dilakukan guna menghindari hambatan yang terjadi dalam melayani jemaah haji Indonesia.

"Kalau mau cari potensi hambatan carinya di detail. Semakin detail, semakin kita tahu mana yang menjadi hambatan, tantangan dan rintangan yang akan dihadapi," ujar Menag, saat Rapat Koordinasi Penyelenggaraan Ibadah Haji 1445 H/2022 M, di Jakarta, Senin (13/4).

Dia menyebut, memeriksa dan memastikan hal detail terkait layanan Ibadah Haji memang tidak mudah dan butuh usaha lebih. Dia meminta semua petugas agar tak pernah menyepelekan hal-hal kecil.

"Jangan pernah menggampangkan persoalan. Saya tidak mau ada layanan kecil mengganggu jemaah, terutama bagi jemaah lansia," jelasnya.

Menag menekankan langkah-langkah kedaruratan yang telah disusun agar dipastikan kembali. Menurutnya, langkah darurat itu penting sehingga harus diperhatikan kembali secara detail.

"Kita tidak tahu apa yang akan menimpa kita. Langkah darurat itu penting. Antisipasi kedaruratan ini semoga tidak dijalankan (karena tidak terjadi peristiwa darurat,-red). Namun persiapan harus tetap dilakukan agar kita siap. Jangan improvisasi di lapangan. Kita harus siap," katanya.

Jemaah Lansia

Juru Bicara Kemenag, Anna Hasbie, menyampaikan, tahun ini Kemenag kembali mengusung tagline Haji Ramah Lansia. Data Kemenag mencatat, tahun ini ada sekitar 45.678 jemaah dengan usia 65 tahun ke atas (21,41 persen).

Dia menambahkan, sejumlah ikhtiar dilakukan, termasuk menempatkan mereka pada kursi prioritas (bisnis) saat dalam penerbangan, baik menuju ke Tanah Suci atau nanti ketika balik ke Tanah Air. Upaya lainnya adalah membuka kuota pendamping jemaah lansia.

"Kita alokasikan secara khusus kuota pendamping jemaah lansia. Ini bagian upaya Kemenag wujudkan Haji Ramah Lansia," ucapnya.

Anna mengungkapkan, berdasarkan evaluasi penyelenggaraan haji 2023, ada sejumlah kebutuhan layanan lansia yang tidak bisa secara optimal bisa diakses petugas. Untuk itu, keberadaan pendamping yang umumnya adalah keluarga menjadi penting. ruf/S-2

Baca Juga: