JAKARTA - The Gun Violence Archive (GVA) mencatat Amerika Serikat mengalami 611 insiden penembakan massal pada 2022 sejak 26 November, tahun ketiga negara itu mengalami 600 penembakan ganda.

Mengutip NBC News, organisasi nirlaba yang mengumpulkan data tersebut menyebut penembakan massal sebagai "fenomena Amerika". Setiap serangan setidaknya ada empat korban yang ditembak, terluka, atau terbunuh oleh senjata, tidak termasuk pelakunya, demikian kata GVA.

GVA mencatat 610 penembakan yang menimbulkan banyak korban terjadi pada 2020 dan 690 penembakan pada tahun lalu saat pandemi Covid-19 mereda.

Penembakan terjadi di Walmart di Chesapeake, Virginia baru-baru ini. Enam orang tewas dan empat lainnya luka-luka. Peristiwa itu terjadi tiga hari setelah kematian lima orang dalam penembakan di klub malam Colorado Springs.

Presiden Joe Biden mengutuk "serangan tidak masuk akal" di Colorado Springs itu dan mendesak AS untuk "mengatasi kekerasan bersenjata dalam segala bentuknya."

Baca Juga: