Komunitas Young On Top mengusung misi untuk membangun karakter, cara pandang, dan mengubah mindset generasi muda sehingga mengetahui tujuan hidupnya. Hal itu sebagai langkah awal mencapai kesuksesan

Komunitas Young On Top mengusung misi untuk membangun karakter, cara pandang, dan mengubah mindset generasi muda sehingga mengetahui tujuan hidupnya. Hal itu sebagai langkah awal mencapai kesuksesan. Karakter dan mindset (pola pikir) yang baik menjadi modal untuk sukses, bahkan di usia muda.

Young On Top, sebuah komunitas anak muda yang bertujuan menciptakan generasi Indonesia yang kuat, berupaya memupuk mindset dan karakter yang baik bagi para anak muda.

"Karena, kita believe bahwa kalau punya fondasi yang tepat, yaitu karakter dan mindset. Kita mau jadi entrepreneur, karyawan, maupun self employed peluang sukses kita menjadi lebih besar," ujar Billy Boen, pendiri Young On Top sekaligus penulis buku dengan judul sama saat ditemui usai konferensi pers Satu Indonesia Awards di Gedung Astra, Jakarta, Senin (2/3).

Sayangnya, mindset sebagai salah satu fondasi mencapai kesuksesan tidak dimiliki hampir sebagian anak muda. Banyak anak muda yang galau dengan dirinya sendiri sehingga mereka kesulitan menentukan tujuan hidupnya. Padahal berbagai bidang dapat diselami untuk mencapai kesuksesan dalam kehidupan.

Billy mengatakan mindset yang kurang tepat terjadi lantaran anak muda tidak mengenal dirinya sendiri. Mereka tidak mengetahui kelebihan dan kekurangan dirinya, tujuan hidupnya, bahkan passion hidupnya. Billy kerap menemui anak muda yang kebingungan untuk menentukan tujuan hidupnya. "Kalau dari situ (tidak tahu tujuan hidupnya) gimana mau mancapai garis finish," ujar dia.

Kondisi tersebut tidak hanya terjadi pada anak muda dengan pendidikan minim. Anak muda yang memiliki pendidikan tinggi pun tidak lepas dari masalah kegalauan tujuan hidup. Billy yang melakukan kegiatan di sekitar 200 kampus, baik kampus negeri maupun swasta, kerap menemui mahasiswa yang tidak mengetahui tentang passion-nya bahkan tujuan hidupnya.

"Kalau ditanya, tujuan hidupmu apa? Mereka menjawab tidak tahu," ujar dia.

Billy beranggapan bahwa ketidaktahuan para mahasiswa tersebut lantaran mereka hanya mengenal ilmu yang dipelajari di bangku sekolah maupun kuliah. Mereka hanya dijejali oleh ilmuilmu yang lebih memberikan pengajaran tentang hard skill, seperti matematika, teori branding maupun public speaking. Semua pelajarannya dilakukan dengan cara menghafal maupun teknikal.

Namun, pelajaran yang bersifat soft skill seperti pengembangan karakter kurang dipelajari. Di sisi lain, budaya turut berpengaruh. Budaya feodal yang lekat dengan budaya Tanah Air tanpa disadari dapat memasung kreativitas lantaran semuanya mengacu pada pendapat satu pihak. Padahal, zaman telah berubah yang menuntut adanya kolaborasi dari segala pihak.

"Bukan zamannya lagi seperti itu, kita harus terbuka dan menerima pandangan orang lain," ujar dia.

Mempunyai Karakter Bagi Billy, yang menjadi CEO di sejumlah perusahaan, kesuksesan adalah mempunyai karakter serta menghormati semua orang. "Teknik bisa dipelajari, karakter yang lebih mendasar," ujar dia yang tanpa mau bermaksud menyalahkan dunia pendidikan tersebut. Hingga saat ini, Young On Top menjadi komunitas yang telah merambah di 25 kota di Tanah Air.

Pada 2019 lalu, mereka tercatat telah melakukan kegiatan sosial sebanyak 248 kegiatan. Kegiatan tersebut dilakukan secara nyata, berupa donor darah, bersih kali, kampanye no plastic, dan lain-lain.

"Buat saya, yang penting anak-anak muda melakukan kegiatan konkret dan bermanfaat di kotanya masing-masing," ujar dia.

Dalam setiap kegiatan, komunitas selalu membebaskan biaya untuk para pesertanya. Karena, Young On Top bekerja sama dengan berbagai pihak dalam melakukan kegiatannya.

Billy, yang telah menggawangi Young On Top selama 11 tahun, mengatakan kegiatan tersebut merupakan purpose-nya untuk berbagi. Hal tersebut terwujud setelah dia menerbitkan buku Young On Top tentang nilai baik kehidupan, pada 2009. Saat ini, anggota Young On Top sebanyak 600-an ribu orang yang tersebar di seluruh Indonesia.

Menciptakan Komunitas yang Berkelanjutan

Memahami why atau mengapa atas terbentuknya sebuah komunitas menjadi cikal bakal supaya komunitas dapat sustainable. Tanpa pemahaman why yang kuat, komunitas dengan mudah akan gulung tikar.

Hal tersebut yang dilakukan Billy saat mendirikan komunitas Young On Top pada 11 tahun yang lalu. Purpose atau tujuan hiduplah yang membawa dirinya untuk membentuk Yong On Top sebagai komunitas.

"Karena why-nya jelas, purpose hidup," ujar dia.

Oleh karena itulah, meskipun dalam kondisi lelah ataupun tengah dihimpit masalah, dia selalu memiliki amunisi untuk menjalankan komunitasnya. "Akan menjadi bensin buat kita," ujar dia.

Pada awal berdirinya Young On Top, Billy rela merogoh uang tabungannya hingga miliaran rupiah. Kondisi tersebut berlangsung sampai tujuh tahun pertama setelah komunitasnya berdiri.

Di tahun ketiga, dia sempat menyerah dan berpikir untuk kembali menjadi direktur korporasi. Namun, keinginan tersebut tidak diindahkannya, sehingga Billy bisa melanjutkan kegiatan komunitas hingga saat ini.

Young On Top memiliki visi untuk menciptakan generasi Indonesia yang kuat di masa mendatang. Visi tersebut dibarengi dengan misi untuk menginspirasi anak muda mencapai kesuksesan di usia muda.

Selain itu, dia juga berharap agar komunitas mampu menciptakan anak muda yang positif dan kuat serta memberikan inspirasi dan program yang berkelanjutan.

Saat ini, komunitas bergerak dalam bidang pendidikan, lingkungan, kesehatan, sosial, dan kewirausahaan. Pada perkembangannya, Young On Top tidak sekadar sebagai komunitas. Kegiatan tersebut telah menjadi perseroan terbatas, yaitu PT YOT Inspirasi Nusantara.

Perusahaan tersebut merupakan anak perusahaan PT YOT Nusantara (holding) yang dipimpin Andy F Noya sebagai Presiden Komisaris, sedangkan Billy Boen menjadi Presiden Direkturnya.

Memanfaatkan Masa Muda untuk Raih Masa Depan

Gelora darah muda menjadi pendorong untuk berkarya di berbagai bidang. Seperti halnya dengan Muhammad Sabilur Rosyad, 26 tahun, dan Mega Murti, 21 tahun, yang merupakan anggota Young On Top (YOT).

Keduanya ingin menyalurkan energi mudanya untuk kegiatan kemasyarakatan maupun tergelitik mencapai sukses di usia muda. Muhammad Sabilur Rosyad mengaku memiliki ketertarikan kontribusi terhadap daerahnya.

"Karena, waktu itu saya bisa berkontribusi lebih untuk daerah tempat tinggal saya," ujar dia yang bergabung di Young OnTop pada 2013. Saat bergabung, laki-laki yang biasa disapa Sabil ini mengaku langsung masuk Divisi Pendidikan lantaran ketertarikannya dalam bidang tersebut. "Pendidikan merupakan isu yang mampu mempengaruhi kemajuan bangsa di masa depan," ujar dia.

Bergabung di komunitas tidak hanya memperoleh pengetahuan secara hard skill, Sabil mengaku ada perubahan pada karakternya. "Sekarang, saya malah senang berinteraksi dengan banyak orang," ujar dia.

Menurutnya, berinteraksi dengan berbagai orang bakal semakin memperluas wawasannya. Selain itu, lakilaki yang bekerja sebagai Creative Event Manager PT YOT Inspirasi Nusantara ini juga menemukan berbagai tantangan selama bergabung di komunitas.

Tidak mudah berpuas terhadap sebuah hasil. Cara berpikir tersebut memacu untuk menghasilkan karya-karya maupun hasil kerja yang lebih baik setiap tahunnya.

Perubahan cara berpikir dirasakan pula oleh Mega Murti. Perempuan yang saat ini menjadi Coordinator Community, mengaku ada perubahan pola pikir setelah bergabung dalam YOT.

"Sebelumnya, aku suka menunda pekerjaan. Tapi sejak join pada 2016 di YOT, pekerjaan sangat jarang saya tunda," ujar dia. Buku Billy tentang 40 Kunci Sukses di Usia Muda menggugah Mega untuk menjadi pribadi yang lebih baik dan sukses di usia muda. din/S-2

Baca Juga: