YOGYAKARTA - Pandemi Covid-19 diharapkan segera usai, dan industri serta perekonomian dapat segera bangkit kembali. Namun bagaimana kesiapan Sumber Daya Manusia (SDM) dibidang kepawisataan pasca pandemi, hal ini menjadi perhatian dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekaf) dengan para stakeholder untuk kembali melahirkan para pekerja yang handal.

Hal ini terungkap dalam diskusi dengan tema Kesiapan SDM Hotel dan Restoran Pasca Pandemi yang diselenggarkan secara hybrid oleh Jogja Tourism Training Center (JTTC) yang dihadiri secara langsung oleh Direktur Standardisasi Kompetensi, Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan (DBSDK) Kemenparekaf, Titik Lestari, di Yogyakarta, Selasa (27/4) sore.

Diakui oleh Titik, bahwa selama masa Pandemi Covid19 pengembangan SDM memang sempat terhambat bahkan terhenti. Hal ini dikarenakan banyaknya tempat usaha yang tutup dan pegawainya dirumahkan. Dan untuk memulai kembali perlu penyegaran dan pendorong sehingga semua kembali semangat.

"Saat ini semua sudah akan kembali ke situasi normal dan kami membutuhkan dukungan dari semua pihak untuk kembali melahirkan SDM yang terbaik di Industri hotel dan restoran. Dan kami siap berkolaborasi dengan semua pihak agar SDM kita kembali bekerja," katanya.

Titik juga menegaskan bahwa Pemerintah miliki kebijakan yang kuat untuk mengembangkan potensi sumber daya manusia (SDM), yang khusus dibidang Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Disinilah, Kemenparekaf melalui Direktorat Standardisasi Kompetensi, Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan terus berupaya meningkatkan dan membangkitkan kemampuan SDM yang ada agar bisa mengambil peluang usaha di masa mudik Lebaran ini. Bahkan tidak hanya itu, Kemenparekaf juga melakukan sertifikasi agar para SDM di sektor tersebut bisa mendapatkan pengakuan dari dunia usaha.

"Dalam melahirkan SDM yang berkualitas pasca Pandemi, Kemenparekaf juga membuka peluang kepada pihak-pihak lain untuk berkolaborasi, termasuk dengan training center diberbagai daerah. Hal ini dilakukan untuk penyusunan standar, pelatihan dan juga fasilitasi sertifikasi kompetensi," katanya.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Eksekutif JTTC, Hairullah Gazali mengatakan jika berbicara kesiapan SDM pasca pandemi ini adalah terkait jumlah suplaynya cukup besar harus diperhatikan kemampuan yang dimiliki oleh calon tenaga kerja tersebut. Hal ini dapat diketahui dengan lulusan bidang pariwisata yang ada di Tanah Air dan hal tersebut merupakan potensi, namun yang harus dilakukan saat ini adalah meningkatkan kompetensi SDM yang ada tersebut sehingga siap untuk bekerja.

"Kami mencatat kesiapan yang harus dilakukan adalah mempersiapkan pertama hard skill yang didapatkan dari pendidikan di kampus ataupun lembaga pelatihan, lalu yang kedua soft skill seperti tatakrama dan lainnya, ketiga kemampuan tambahan untuk terjun ke dunia kerja. Dengan hal tersebut maka para SDM kepariwisatan dan ekonomi kreatif akan bisa terserap di dunia kerja," katanya.

Sangat Penting

Sedangkan Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DIY, Deddy Pranowo Eryono, menjelaskan SDM kepariwisata yang berpengalaman dan kompeten sangatlah penting sebab hal tersebut untuk memberikan pelayanan yang sempurna dan terbaik kepada para calon pelanggan.

"SDM di hotel dan restoran sangatlah penting, untuk ini kami mendorong semua SDM yang ada bisa melakukan uji kompetensi. Hal ini dilakukan agar semua pelanggan dapat puas dan SDM yang bersangkutan dapat memberikan pelayanan yang terbaik. Karenanya kami mengharapkan Pemerintah memberikan perhatian yang lebih agar tercipta SDM yang berkualitas sehingga bisa membuat citra pariwisata di Indonesia menjadi unggul dan minati oleh para wisatawan," tutupnya.

Baca Juga: