Singaraja - Sanggar Seni Santhi Budaya Kabupaten Buleleng, Bali, berhasil meraih penampilan terbaik pada ajang Festival Budaya Borneo di Malaysia sebagai upaya pelestarian budaya di kawasan ASEAN.
"Kami bangga bisa meraih predikat penampilan terbaik dengan membawakan budaya khas Bali," kata Ketua Sanggar Seni Santhi Budaya I Gusti Ngurah Eka Prasetya melalui siaran pers yang diterima di Singaraja, Bali, Sabtu.
Ia mengatakan, penampilan sanggar seni ikonik di Pulau Dewata bagian utara tersebut merupakan yang kesekian kalinya pascatampil di berbagai negara di dunia.
Di Malaysia, ia mengakui bahwa sanggar melibatkan sebanyak 11 penari. Adapun festival dilaksanakan di Kota Sibu, Malaysia, yang digagas oleh Kementerian Pelancongan, Industri Kreatif dan Seni Persembahan Sarawak bekerja sama dengan Sibu Municipal Council dan UNESCO.
"Kami menjadi Duta Indonesia bersaing dengan 12 peserta lainnya dari Asia dan ASEAN (Rumpun Melayu). Kami berhasil meraihbest performanceusai empat hari tampil," ujar Ngurah Eka.
Eka mengatakan ajang bergengsi Borneo Cultural Festival 2024 itu mengemas banyak kegiatan pagelaran dan lokakarya serta seminar kesenian tradisi, kontemporer, modern, dan lomba koreografi.
Disinggung terkait penampilan di ajang tersebut, Ngurah Eka menyampaikan bahwa sanggar menampilkan tiga karyaluar biasa, yakni tari kreasi teranyar dengan tema "Dharmaning Pragina", kemudian tari kontemporer "Tatuwek", dan yang ketiga adalah Tari Kebyar Duduk.
Atas raihan luar biasa itu, Ngurah Eka yakin anak didiknya di Sanggar Seni Santhi Budaya akan terbentuk karakter dan mental yang kuat layaknya pejuang bangsa dan negara.
"Eventini bertepatan dengan peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-79 Republik Indonesia. Momentum ini menjadi pembelajaran anak-anak kami sejak dini untuk memahami dengan baik bahwa melalui seni dan budaya juga kita berjuang mengharumkan nama Indonesia," ujarnya.
Sanggar Seni Santhi Budaya adalah sanggar yang berpusat di Kota Singaraja, Kabupaten Buleleng, Bali. Sanggar ini selama ini mendidik anak-anak sampai remaja untuk mencintai adat, tradisi dan budaya Pulau Dewata.