Perusahaan rintisan (start-up) adalah istilah yang merujuk pada semua perusahaan yang belum lama beroperasi. Perusahaan-perusahaan ini sebagian besar merupakan perusahaan yang baru didirikan dan berada dalam fase pengembangan serta penelitian untuk menemukan pasar yang tepat. Dirangkum dari situs techfor.id, setidaknya ada lebih dari 100 juta usaha baru tiap tahun di dunia. Artinya, tiap detik ada 3 usaha baru dilahirkan. Sehingga, mendirikan usaha baru bukanlah sesuatu yang istimewa. Setiap usaha rintisan adalah usaha dalam masa kritis dimana hidup-mati tengah ditentukan.

Sekitar 80 persen usaha baru gulung tikar di tahun pertama. Hanya 10 persen yang bertahan sampai tahun ke-5. Dari 10 persen itu hanya 1 persen yang berhasil tumbuh. Salah satu tantangan terbesar pada usaha rintisan adalah mencari pembeli awal. Orang tidak serta-merta membeli hanya karena seseorang yang membuatnya. Usaha rintisan berkembang adalah perusahan yang ada pada tahapan pertama dalam operasinya.

Perusahaan ini sering kali didanai oleh beberapa pendiri usahanya, disaat sedang melakukan pengembangan terhadap sebuah produk maupun layanan yang dipercayai sebagai sebuah permintaan. Umumnya pemahaman terhadap startup ini adalah perusahaan baru dalam tahapan pengembangan. Ini dikarenakan memang pendapatan atau pemasukan yang terbilang sangat terbatas atau biaya yang sangat tinggi, hal ini tentunya membuat sebagian besar dari pelaku usaha dengan skala kecil tidak mempunyai kemampuan untuk lanjut, tanpa adanya dana tambahan atau tambahan modal yang berasal dari pemodal ventura.

Pada akhir tahun 1990an dimana jenis perusahaan rintisan atau startup ini sudah menjadi banyak jadi pilihan orang yaitu dotcom. Saat terjadi gelembung startup dari dotcom, ada usaha rintisan yang masih terus bertahan, bahkan ada yang mengalami proses peningkatan usaha mereka, seperti portal lelang eBay.

Kemudian berdatangan usaha-usaha rintisan lainnya seperti yang telah dikenal saat ini, ada gojek, uber, bukalapak dan masih banyak lagi. Tentunya perusahaan rintisan atau startup wajib untuk memutuskan apa bisnis yang mereka geluti tersebut akan di lakukan secara online, di kantor atau di rumah, hal ini mengacu terhadap layanan atau produk apa yang mereka tawarkan.

Misalnya sebuah startup dengan basis teknologi memproduksi jaket untuk perjalanan dan pendakian gunung, maka ini perlu sebuah gudang yang ada dikantor untuk dapat menyimpan stok barang, lalu kemudian dipasarkan secara online.

Hal lainnya, usaha rintisan perlu memperhatikan betul mengenai struktur hukum yang nantinya cocok dengan mereka. Adanya sebuah kepemilikan tunggal akan sesuai untuk seorang pendiri yang sekaligus karyawan. Adanya kemitraan juga jadi struktur penting menggunakan hukum yang layak untuk sebuah bisnis.

Perusahaan Rintisan Papua Dikenalkan pada Pengusaha Dunia

Sebanyak 24 perusahaan rintisan dan usaha kecil menengah (UKM) digital milenial asal Papua dan Papua Barat dikenalkan kepada para pengusaha dari 100 perusahaan Amerika Serikat, Australia, China dan Eropa.

"Mereka adalah pekerja keras, anak Papua asli teladan, milenial sejati, yang pantang menyerah. Semua pemuda dan pemudi Papua harus mencontoh mereka," kata Staf Khusus Presiden Milenial Billy Mambrasar dalam siaran pers yang diterima Antara di Jakarta, Senin (2/3).

Perusahaan startup dan UKM itu dikenalkan pada pertemuan tingkat tinggi investasi hijau yang diadakan di Sorong, Papua Barat, pekan lalu, yang diinisiasi Yayasan Inisiatif Dagang Hijau bekerja sama dengan Kementerian Kordinator Kemaritiman dan Investasi.

Billy yang hadir dalam pertemuan itu menjelaskan pelaku usaha milenial tersebut adalah pengusaha muda yang berasal dari berbagai wilayah adat di Papua yaitu Jayapura, Raja Ampat, Wamena, hingga daerah lainnya. Usaha mereka beragam mulai dari kuliner, kosmetik, hospitality, ekowisata, hingga aplikasi digital.

Adapun 24 bisnis tersebut merupakan bagian dari ekosistem start-up dan UKM Milenial di Papua dan Papua Barat, yang dibina oleh PT Papua Muda Inspiratif, bekerja sama dengan Kementerian Koperasi dan UKM.

Pertemuan tingkat tinggi itu diharapkan memfasilitasi dialog banyak pihak, khususnya antara pemerintah provinsi Papua dan Papua Barat dengan pihak investor berkelanjutan, dan perusahaan multinasional, untuk berinvestasi secara bertanggung jawab dikedua provinsi tersebut. Selain Billy, Staf Khusus Presiden Milenial lain yakni Putri Tanjung juga hadir di tanah Papua dalam bertema Peran Pemuda Papua Dalam Dunia Bisnis.

"Saya sangat yakin bahwa anak muda Papua punya bakat dan potensi yang sangat besar. Bisnis mereka keren-keren, dan mereka sangat siap bersaing di kancah nasional, maupun internasional, saya sangat kagum dengan startup dan bisnis mereka," ucap Putri Tanjung.

Peluang Usaha Rintisan Travel Fotografi

Peluang pasar untuk travel fotografi dinilai sangat besar dan akan terus berkembang selama beberapa tahun mendatang dimana kesukaan orang untuk berwisata terus meningkat. Seperti dilansir dari situs Bisnis.com, ternyata peluang usaha travel fotografi cukup menjanjikan karena adanya beberapa tren di masyarakat. Chief Executive Officer (CEO) Frame A Trip Endra Marsudi menjabarkan beberapa tren yang mendorong perkembangan bisnis tersebut.

Tren paling besar dan terlihat nyata adalah perkembangan industri pariwisata secara global termasuk Indonesia terus meningkat beberapa tahun belakangan. Ini terjadi karena adanya target Kementerian Pariwisata yang menjadikan sektor pariwisata menjadi penyumbang devisa negara terbesar.

Lalu target berikutnya terdapat 20 juta turis mancanegara yang berkunjung ke Indonesia (inbound traveling) ditambah dengan target perjalanan wisatawan domestik (outbond traveling) sebanyak 275 juta (domestic traveling).

Ini menunjukkan agresivitas pemerintah Indonesia untuk terus mengembangkan sektor pariwisata dalam negeri secara maksimal setidaknya dari sisi pemasaran, investasi, dan perbaikan infrastruktur.

Di sisi lain, Mastercard mencatat wisatawan Indonesia yang bepergian keluar negeri (outbond traveling) per tahunnya memiliki laju pertumbuhan (CAGR) 8,6 persen dengan estimasi pada 2021 akan mencapai 10,6 juta wisatawan.

Berikutnya adalah perubahan tren pola konsumsi, dimana saat ini sebagian masyarakat Indonesia lebih gemar menghabiskan waktu dan pendapatannya untuk kebutuhan traveling dibanding konsumsi rumah tangga.

"Hal ini didorong oleh dominasi perilaku para generasi milenial dan golongan kelas menengah Indonesia," ungkap Endra. Berdasarkan data Bappenas, saat ini tercatat generasi milenial Indonesia (kisaran umur 20-34 tahun) telah mencapai 90 juta (34 persen dari total penduduk Indonesia).

Adapun, data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan golongan kelas menengah Indonesia diketahui sudah bertumbuh hingga 60 persen dari total masyarakat Indonesia. Pada kenyataannya kedua kelompok ini cenderung punya obsesi untuk memprioritaskan dana buat berwisata ke banyak kota di seluruh dunia sebagai hiburan dan kesenangan pribadi.

Selanjutnya ada perubahan travel customer journey dan perilaku konsumen saat traveling. Jika dahulu kecenderungan ketika ingin mengambil keputusan untuk traveling orang sebatas melihat iklan di koran, majalah, selebaran atau datang ke biro perjalanan, setelah itu membeli paket wisata pilihannya. Sekarang langkahnya sudah berubah, mulai dari mencari inspirasi destinasi (dreaming) hingga membagikan foto di media sosial atau sharing.

Di bagian berbagi inilah layanan travel fotografi jadi banyak dicari wisatawan. Apalagi pelaku wisata sekarang memiliki tujuan mengejar likes sebanyak-banyaknya di media sosial. Bagi mereka likes merupakan social currency yang menjadikan status sosial mereka terakui secara digital. Pastinya ini bisa terjadi bila yang disajikan foto-foto keren dan editing yang beda.

Fenomena inilah yang merupakan peluang bagi yang akan berusaha di bidang travel fotografi. Usaha Menarik untuk Milenial Menikmati liburan rasanya belum lengkap kalau belum menyewa jasa fotografer untuk mendokumentasikan momen liburan tersebut. Apalagi buat penyuka wisata, biasanya menginginkan foto-foto yang keren.

Paling asik lagi bila didokumentasi oleh fotografer profesional. Di kalangan milenial yang terjadi adalah bila sedang liburan hanya sekadar bisa foto ramai-ramai dan langsung diunggah ke media sosial. Namun belakangan ada sebagian yang meminta jasa bantuan temannya yang seorang fotografer untuk membuat foto dengan sudut pandang menarik.

Untuk itu lalu muncul jasa travel photographer cabutan dengan harga cukup bervariasi, mulai dari 500 ribu rupiah sampai jutaan rupiah. Supaya ini bisa menjadi usaha yang menghasilkan uang secara tetap, maka sebaiknya buat mereka yang tertarik di bidang usaha tersebut harus sudah mempersiapkan beberapa langkah. Yang pertama sebelum berangkat ke tempat tujuan wisata, lakukanlah riset tentang tempat tersebut.

Bisa mengambil data dari internet dan berbagai situs yang menayangkan tempat tujuan wisata yang dimaksud. Dengan demikian sudah bisa tergambar apa yang nantinya bakal dijadikan obyek foto.

Sebagai contoh bila yang dituju adalah wisata pegunungan, tentunya yang harus dibawa adalah kamera dengan fitur lengkap.Untuk ini, sebaiknya kuasai secara maksimal semua fitur yang ada di kamera tersebut, sehingga dalam kondisi cuaca seperti apapun, bisa dioperasikan secara maksimal. Baik wisata pegunungan maupun wisata pantai, yang paling banyak diburu adalah saat matahari terbit atau terbenam.

Agar bisa menghasilkan foto yang maksimal gunakan tripod. Alat ini sangat penting untuk pengambilan gambar detil sinar matahari. Bila pengguna jasa berangkat secara rombongan, gunakan lensa yang tepat, untuk pengambilan foto pemandangan dan orang banyak.

Tentunya diperlukan lensa ekstra lebar dengan ukuran 12mm - 14mm. Sebagai pelengkap foto agar semakin hidup jalan cerita wisatanya, maka ambil juga gambar-gambar tempat yang populer, seperti merek rumah makan, papan penunjuk arah, nama lokasi wisata, tugu khas daerah setempat, kendaraan dan masyarakat di sekitar lokasi wisata. Ant/Berbagaisumber/ars

Baca Juga: