Judul : Indonesia, ASEAN, & Ketidakpastian Hubungan Internasional

Penulis : Beginda Pakpahan

Penerbit : Kompas

Cetakan : I, 2018

Tebal : xxxii + 208 halaman

ISBN : 978-602-412-348-2

Hubungan antarnegara sering ditandai ketidakpastian karena satu dengan lainnya terus bertransformasi untuk mencapai kepentingan nasionalnya yang merupakan esensi politik luar negeri. Perubahan kebijakan luar negeri Amerika Serikat, meningkatnya terorisme global, migrasi dunia, ketegangan semenanjung Korea, kasus Timur Tengah, krisis keuangan Yunani, dan lainnya merupakan isu krusial para kepala negara. Ini salah satu bentuk ketidakpastian dunia yang berdampak langsung terhadap ASEAN dan Indonesia.

Secara garis besar, buku yang merupakan kumpulan artikel dari penulis sebagai analis politik dan ekonomi global dari Universitas Indonesia ini memotret berbagai isu dan memetakannya dalam tiga bagian. Pertama, Indonesia dan Hubungan Internasional. Kedua, ASEAN dan Hubungan Internasional. Ketiga, tentang Regionalisme, Inter-regionalisme dan Ketidakpastian Hubungan Internasional.

Melihat dinamika geopolitik di Asia Tenggara, Indonesia memainkan peran sebagai titik tengah dalam mencari solusi atas sengketa di Laut Tiongkok Selatan, sedangkan dalam geoekonomi, Indonesia perlu meningkatkan kapasitas di berbagai sektor ekonomi yang unggul sambil memperbaiki sektor-sektor yang lemah (hlm 4).

Sebagai arsitektur regional Asia, ASEAN perlu menjadi stabilisator kawasan yang netral dan independen dengan mengedepankan kepentingan negara-negara Asia Tenggara dalam berhubungan dengan mitra eksternalnya. Dalam lingkup ASEAN, ada beberapa tantangan yang perlu diantisipasi seperti krisis semenanjung Korea dan peningkatan terorisme.

Krisis Semenanjung Korea memiliki implikasi bagi Asia Pasifik dan dunia, di antaranya menciptakan perlombaan senjata antara negara di Asia Timur dan Tenggara. Kemudian, meningkatnya persaingan antar-aliansi pertahanan dari negara-negara besar dan menjadi tantangan bagi ASEAN (hlm 129-131). Pendekatan diplomasi melalui forum kerja sama bilateral dan regional serta multilateral masih perlu diupayakan dan dikedepankan Korea Utara, Amerika Serikat, dan Tiongkok.

Grup Maute dan ISIS menjadi ancaman nyata terorisme bagi ASEAN dan para mitranya. Untuk itu, kerja sama pemberantasan terorisme perlu diperkuat. Misalnya, dengan pertukaran informasi intelijen, keamanan maritim dengan patroli bersama antarnegara-negara ASEAN di Laut Sulu. Kemudian, penguatan koordinasi badan-badan pemberantasan terorisme dari seluruh negara ASEAN (hlm 126).

Di bagian akhir buku ini diulas mengenai kebijakan luar Negeri AS di era Presiden Donald Trump yang berfokus pada perjuangan pembangunan dalam negeri sebagai prioritas nasional. Penulis berargumen dalam buku ini bahwa pada saat krisis politik dan ekonomi regional dan global di suatu negara, nasionalisme akan meningkat (hlm180). Buku Indonesia, ASEAN, & Ketidakpastian Hubungan Internasional bisa membantu memahami gambaran komprehensif tentang politik luar negeri Indonesia. Juga kiprah, peran, serta cara Indonesia menyikapi perkembangan dunia.

Diresensi M Isnain Abd Malik Mahasiswa Hubungan Internasional Universitas Jayabaya

Baca Juga: