Pertanyaan:
Bu Rossa, banyak hal yang berubah akibat pandemi covid-19. Di kantor kami, banyak sekali penyesuaian yang dilakukan untuk mencegah penyebaran virus, mulai dari konsep WFH dan WFO, penggunaan teknologi yang sangat meningkat, perubahan jam kerja, dan lain-lain. Karena itulah, saya selaku HRD ingin menyarankan pada perusahaan untuk merevisi aturan dan menciptakan lingkungan kerja baru yang lebih ideal untuk karyawan, khususnya untuk situasi pandemi saat ini agar produktivitas karyawan tidak menurun. Mohon advisnya Bu.

Jawaban:
Pandemi Covid-19 mengubah kehidupan kita, tak terkecuali lingkungan kerja. Dulu mungkin kita tak pernah terpikir untuk rapat dan mengerjakan proyek tim dari rumah. Namun saat pandemi berlangsung, mengerjakan tugas dan rapat dari rumah menjadi kebiasaan baru. Pandemi membuat kita berpikir kembali. Sebenarnya, seperti apa lingkungan kerja ideal di era saat ini? Rasanya, lingkungan kerja yang kita gunakan sebelum pandemi seakan sudah tidak relevan. Berikut ini dibahas lingkungan kerja ideal di era pandemi yang dilansir dari laman riliv.co di bawah ini.

1. Kerja hybrid, karyawan bisa bekerja dari kantor atau rumah
Kerja dari rumah terus-menerus tidak selamanya enak. Sama halnya dengan kerja dari kantor. Jika selalu kerja di tempat yang sama setiap hari, karyawan lebih mudah mengalami burnout. Apalagi saat ini pandemi belum berakhir, sehingga lebih aman jika sebagian pekerjaan yang bisa dikerjakan di rumah dikerjakan saat WFH. Di era saat ini, Anda bisa mempertimbangkan untuk membiarkan karyawan memilih tempat kerja sendiri. Misalnya dalam lima hari kerja, karyawan boleh bekerja di kantor selama dua hari dan di rumah selama tiga hari.

2. Kerja dengan waktu fleksibel
Sama seperti kebebasan menentukan tempat kerja, Anda juga bisa membebaskan karyawan menentukan jam kerja sendiri. Namun, Anda tetap perlu menerapkan aturan khusus terkait jam kerja agar pekerjaan tidak terbengkalai. Selain itu, Anda juga butuh aturan agar karyawan tidak merasa terbebani dengan kaburnya batas antara jam kerja dan jam istirahat. Dengan perkembangan teknologi, jam kerja dari pukul 8 hingga pukul 5 tidak lagi menjadi pilihan. Anda bisa menetapkan jadwal rapat tetap, jam kerja seminggu, rentang jam kerja dan jam istirahat, lalu biarkan karyawan Anda bekerja dengan waktu fleksibel.

3. Karyawan bisa menentukan tempat kerja terbuka atau pribadi
Beberapa tahun terakhir, lingkungan kerja terbuka menjadi tren. Tipe area kerja seperti ini memudahkan karyawan untuk saling berkolaborasi. Namun dengan adanya pandemi, karyawan memikirkan kembali privasi mereka. Ada baiknya jika kantor tidak sepenuhnya berisi area terbuka, tetapi tetap menyediakan area tertutup. Dengan memiliki keduanya, karyawan bisa memilih tempat kerja sesuai dengan kebutuhan masing-masing.

4. Penggunaan teknologi untuk komunikasi yang lebih masif
Perusahaan Anda mungkin jarang atau tidak pernah menggunakan aplikasi video conference sebelumnya. Tapi lihatlah saat pandemi, karyawan Anda menggunakan Zoom seperti ahli. Lingkungan kerja ideal di era pandemi menggunakan teknologi digital untuk kepentingan produktivitas karyawan. Anda mungkin harus menambah layar untuk video call, menyediakan koneksi internet mumpuni serta komputer atau laptop, dan menggunakan AI saat bekerja.

5. Prokes menjadi kewajiban di kantor
Pandemi menyebabkan perusahaan lebih memperhatikan kebersihan. Jika sebelum pandemi Anda mungkin hanya menemukan penggunaan hand sanitizer di lingkungan kesehatan seperti rumah sakit, sekarang Anda bisa menemui hand sanitizer, masker, dan thermometer gun di semua kantor.
Meskipun saat ini angka covid di Indonesia terus menurun, namun perusahaan tidak boleh menghilangkan protokol kesehatan yang sudah diterapkan. Bahkan, teknologi pun akan dilibatkan untuk menjaga kebersihan dan higienitas tempat kerja.
Hand sanitizer, semprotan desinfektan, pintu otomatis, dan tombol lift dengan sensor akan tetap menjadi pemandangan sehari-hari saat Anda bekerja di kantor.
6. Perusahaan harus memperhatikan kesehatan karyawan
Tidak ada orang yang memilih sakit, apalagi terinfeksi Covid. Sebagai aset berharga, perusahaan harus memperhatikan kesehatan karyawan. Langkah yang bisa Anda jika ada karyawan yang sakit adalah memberi asupan nutrisi dan vitamin yang dibutuhkan, membiayai pengobatan, dan tetap memberi gaji penuh saat cuti sakit.

7. Menyediakan layanan kesehatan mental
Sebelum WFH, karyawan Anda mungkin tidak begitu sadar akan masalah stres kerja dan burnout. Namun saat bekerja dari rumah semasa pandemi, karyawan mulai menyadari masalah kesehatan mental yang bisa muncul dari pekerjaan.
Kesehatan mental juga sama pentingnya seperti kesehatan fisik. Untuk itu, perusahaan perlu menjaga kesehatan mental karyawan. Sebagai HR, Anda bisa menyediakan layanan konseling karyawan secara offline atau online.

Baca Juga: