SHANGHAI - Sun Yang, juara renang Olimpiade tiga kali melejit dengan memenangkan gelar pertamanya setelah kembali berlomba usai menjalani larangan doping selama empat tahun. Perenang gaya bebas asal Tiongkok itu awalnya dihukum skorsing delapan tahun oleh Badan Anti-Doping Dunia (WADA) pada 2020 karena gagal dalam tes tahun 2018, yang situasinya masih dia perdebatkan.
Larangan itu dikurangi menjadi empat tahun tiga bulan oleh Pengadilan Arbitrase Olahraga pada tahun 2021 setelah banding. Larangan itu berakhir bulan Mei. Ini terlalu terlambat baginya untuk bergabung dengan tim Tiongkok di Olimpiade Paris.
Sun meraih medali emas pertama pascalarangannya di Kejuaraan Renang Musim Panas Nasional Tiongkok tingkat kedua, Selasa (27/8). Sun memenangkan gaya bebas 400 m putra. Dia memimpin dari rivalnya setelah 200 meter pertama dan menang dengan catatan waktu 3 menit 49,58 detik. Ini jauh lebih lambat dari catatan waktu terbaik pribadinya, rekor Olimpiade 3:40,14 yang diciptakan di London 2012.
Sun bisa tampil lebih baik. "Saya merasa masih kaku dalam mengontrol tempo, dan butuh lebih banyak kompetisi," ujar Sun. Dia menulis dalam sebuah unggahan di platform media sosial Weibo yang mirip X. Kemenangan dan kegagalannya di masa lalu telah mengajarkan menghadapi banyak kesulitan hidup.
Kembalinya Sun terjadi setelah perenang Tiongkok menghadapi pengawasan ketat atas tuduhan doping di Olimpiade Paris 2024. Sun yang memiliki tinggi badan dua meter adalah perenang Tiongkok pertama yang meraih medali emas Olimpiade, dalam nomor 400 m dan 1500 m gaya bebas di Olimpiade London 2012. Tetapi dia telah lama menjadi sosok kontroversial di arena renang.
Beberapa rival menyebutnya curang di Olimpiade Rio 2016 dan dua pesaing menolak berdiri bersamanya di podium medali di kejuaraan dunia 2019. Sun juga dijatuhi larangan selama tiga bulan tahun 2014 setelah dinyatakan positif menggunakan zat terlarang. ben/AFP/G-1