JAKARTA - Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia (PDI-Perjuangan), Megawati Soekarnoputri, menegaskan bahwa masa jabatan Presiden di Indonesia hanya boleh maksimal dua periode karena sudah disepakati bersama dan diatur dalam konstitusi. Penegasan itu disampaikan Megawati sebagai sikap politiknya bersama PDI-Perjuangan atas wacana jabatan presiden menjadi tiga periode.

Selain itu, ada pula wacana mengenai penundaan pemilu yang sempat diembuskan elite-elite politik di Jakarta.

"Lah, kalau sudah dua kali, ya maaf, ya dua kali," kata Megawati dalam pidatonya di HUT ke-50 PDI-Perjuangan, di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Selasa (10/1).

Menurut Mega, dalam Pasal 7 UUD 1945 secara tegas menyatakan Presiden dan Wakil Presiden RI memegang jabatan selama lima tahun, dan sesudahnya dapat dipilih kembali dalam jabatan yang sama hanya untuk satu kali. Hal itu berarti masa jabatan Presiden dan Wakil Presiden maksimal hanya diperbolehkan dijabat orang yang sama dalam dua periode.

Dalam pidato politiknya, Megawati mengatakan membangun Republik Indonesia bukanlah pekerjaan yang mudah. Ia berharap negeri ini tetap konsekuen dan melanjutkan kontinuitas yang sudah disepakati bersama.

Mega pun meminta semua pihak untuk tetap berpegang pada Pancasila dan UUD 1945 sebagai acuan dan kesepakatan bernegara. "Kalau sudah mau Pemilu 2024, mbok ya sudah dijalankan dengan baik. Jangan lalu sepertinya apa ya, susah payah loh kita ini menginginkan dan jalankan supaya Republik ini utuh. Bahwa kalau memang sudah diputuskan bersama, ya itu yang dijalankan," kata Mega.

Dia pun mempertanyakan apakah Indonesia bakal terus melakukan uji coba konstitusi bernegara. Ia berkaca pada kejadian yang menimpa Presiden pertama RI, Soekarno, yang dijadikan Presiden seumur hidup. Namun, pada akhirnya dilengserkan karena dicari-cari kesalahannya. "Ini apa mau begitu terus? Ini saya bertanya sebagai seorang ibu, apa mau begitu kita seperti uji coba terus-menerus?" kata Presiden kelima RI itu.

Sementara itu, Presiden RI, Joko Widodo, pada kesempatan yang sama mengaku senang Ketua Umum PDI-Perjuangan Megawati Soekarnoputri menyebut calon Presiden akan berasal dari kader sendiri. "Saya sangat senang sekali tadi Ketua Umum Ibu Megawati Soekarnoputri menyampaikan bahwa calonnya (presiden) adalah dari kader sendiri," kata Jokowi.

Presiden Jokowi yang merupakan kader PDI-Perjuangan juga mengaku senang karena Megawati sangat tenang dan berhati-hati dalam memutuskan figur yang akan diusung sebagai capres pada Pilpres 2024. "Bu Mega dalam memutuskan betul-betul sangat hati-hati, betul-betul tenang dan tidak grasa-grusu seperti yang lain-lainnya. Didesak-desak dari mana pun tidak goyah meski namanya sudah di kantongnya Bu Mega," kata Jokowi.

Presiden pun mengajak seluruh kader PDI-Perjuangan sabar menunggu nama yang akan disampaikan Mega karena tentu harus melalui perhitungan dan kalkulasi yang telah dibuat.

Hentikan Polemik

Peneliti Universitas Trunojoyo Madura, Surokim Abdussalam menyatakan penegasan itu bisa menghentikan polemik dan usulan jabatan tiga periode. "Minimal akan mereduksi manuver-manuver elit dan mengembosi semangat para pengusul dari lingkar kekuasaan bahwa usulan tersebut tak didukung kekuatan politik PDIP," kata Surokim.

Sikap ini juga menjadi legacy kepemimpinan politik Mega bahwa ide dan gagasan politik harus dibangun dalam nalar sehat yang memberi batasan terhadap kekuasaan agar tidak absolut. Sikap ini juga menjadi legacy kepemimpinan politik Mega bahwa ide dan gagasan politik harus dibangun dalam nalar sehat yang memberi batasan terhadap kekuasaan agar tidak absolut.

Baca Juga: