MIAMI - Daniil Medvedev mengabaikan kemungkinan dilarang mengikuti turnamen Grand Slam Wimbledon tahun ini. Kemungkinan larangan tersebut setelah status petenis Russia di turnamen itu dipertanyakan oleh pemerintah Inggris.

Menteri olahraga Inggris, Nigel Huddleston mengatakan pada sidang parlemen pekan lalu bahwa pemerintah dapat meminta Medvedev untuk memberikan jaminan bahwa dia tidak mendukung Presiden Russia Vladimir Putin sebelum diizinkan berkompetisi di Wimbledon.

Langkah itu dilakukan di tengah isolasi Russia yang berkembang di panggung global setelah invasi negaratersebut ke Ukraina.

Sementara ATP dan WTA telah mengizinkan petenis Russia untuk terus bermain di turnamen, Huddleston mengatakan dia akan merasa tidak nyaman dengan seorang atlet yang "mengibarkan bendera untuk Russia" di Wimbledon. Huddleston menambahkan bahwa dia telah mendiskusikan masalah ini dengan All England Club.

Berbicara di sela-sela Miami Open pada hari Kamis (24/3) waktu setempat, Medvedev enggan membahas masalah itu. Dia mengatakan bahwa menjalani musim, "turnamen demi turnamen".

"Tidak ada tanggapan untuk Wimbledon. Saya harus melihat apa yang terjadi selanjutnya," ujar Medvedev. "Saya mencoba menghadapi turnamen demi turnamen. Maksudnya, selalu ada aturan yang berbeda, peraturan untuk bermain atau tidak bermain," sambungnya.

"Saat ini saya di sini di Miami. Saya bisa bermain dan saya senang bermain tenis, olahraga yang saya sukai. Saya ingin mempromosikan olahraga ini ke seluruh dunia. Kami akan mengalami saat-saat sulit dan momen-momen bagus," jelasnya.

"Itu akan sama di setiap turnamen. Jadi yang berikutnya setelah ini adalah Monte-Carlo, Anda tahu, di mana saat ini saya adalah penduduk di sana, jadi saya juga menyukai turnamen ini. Saya bisa memainkannya secara normal d," tandasnya.

Medvedev sebelumnya telah menyatakan keinginannya untuk 'perdamaian' tetapi belum membuat pernyataan khusus tentang perang di Ukraina. " ben/AFP/S-2

Baca Juga: