Dalam upaya meningkatkan imunitas warga, media Jepang sebut G-7 merencanakan program vaksin baru untuk negara berkembang.

TOKYO - Negara-negara anggota kelompok G-7 akan menyepakati pembentukan program baru untuk mendistribusikan vaksin ke negara-negara berkembang pada pertemuan puncak para pemimpin minggu depan.Demikain dilaporkan surat kabar Jepang, Yomiuri Shimbun, pada Sabtu (13/5).

Dikutip dari The Straits Times, selain G-7, negara-negara G-20 seperti India dan kelompok internasional seperti Organisasi Kesehatan Dunia atauWorld Health Organization (WHO) dan Bank Dunia akan berpartisipasi, mengutip sumber pemerintah Jepang.

Selama pandemi Covid-19, fasilitas Covax, yang didukung oleh WHO dan Aliansi Global untuk Vaksin dan Imunisasi (Gavi), mengirimkan hampir 2 miliar dosis vaksin virus korona ke negara-negara berkembang.

Namun, Covax menghadapi kemunduran dalam memastikan akses yang adil, karena negara-negara kaya memprioritaskan tembakan untuk warganya sementara fasilitas penyimpanan yang tidak memadai di negara-negara miskin menyebabkan penundaan pasokan dan pembuangan jutaan dosis yang hampir kedaluwarsa.

"Program baru ini bertujuan mengumpulkan dana untuk produksi dan pembelian vaksin, serta investasi dalam penyimpanan suhu rendah dan pelatihan petugas kesehatan untuk mempersiapkan pandemi global berikutnya," kata surat kabar itu.

Jepang, ketua pertemuan G-7 tahun ini, berupaya membangun dukungan dari negara-negara berkembang pada isu-isu luas seperti rantai pasokan, ketahanan pangan, dan perubahan iklim untuk melawan pengaruh Tiongkok dan Russia yang semakin meningkat.

Pertemuan para menteri keuangan G-7 pada Sabtu sepakat untuk menawarkan bantuan kepada negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah untuk membantu meningkatkan peran mereka dalam rantai pasokan produk-produk terkait energi.

Pada pertemuan tersebut, para menteri keuangan dan kesehatan G-7 menyerukan kerangka pembiayaan global baru."Untuk menyebarkan dana yang diperlukan dengan cepat dan efisien dalam menanggapi wabah tanpa mengumpulkan uang tunai,"kata mereka dalam sebuah pernyataan.

"G-7 akan bekerja sama dengan WHO dan Bank Dunia, yang mengelola dana pandemi internasional, untuk menjajaki skema pendanaan baru menjelang pertemuan menteri keuangan dan kesehatan G-20 Agustus di India," kata mereka.

Pengelompokan G-7 yang terdiri dari Inggris, Kanada, Uni Eropa, Prancis, Jerman, Italia, Jepang, dan Amerika Serikat, sedang mempertimbangkan apakah akan mengeluarkan pernyataan tentang respons pandemi global pada KTT 19-21 Mei di Hiroshima, Jepang.

Baca Juga: