Media AS melaporkan bahwa Russia telah kehilangan hampir 90 persen dari personel yang dimilikinya pada awal invasi ke Ukraina

WASHINGTON DC - Sejumlah media Amerika Serikat (AS) termasuk New York Times, mengungkapkan bahwa Russia telah kehilangan 315.000 tentara, atau hampir 90 persen dari personel yang dimilikinya pada awal invasi ke Ukraina.

Laporan media pada Selasa (12/12) lalu itu mengutip penilaian intelijen yang baru diumumkan. Dikatakan bahwa Russia memiliki 360.000 personel militer pada awal invasi Februari tahun lalu.

Laporan itu juga menyebutkan bahwa Russia pada awalnya memiliki 3.500 tank, tetapi kini telah kehilangan 2.200 tank. Disebutkan juga bahwa negara itu harus mengeluarkan tank T-62 dari gudang penyimpanan. Kendaraan tempur tua itu diproduksi lebih dari 50 tahun lalu.

Media-media mengutip penilaian tersebut yang menyatakan bahwa pada akhir November, Russia telah kehilangan lebih dari seperempat persediaan peralatan pasukan daratnya dibandingkan sebelum tahun 2022.

"Penilaian itu juga menyebutkan bahwa perang di Ukraina telah menghambat secara tajam progres upaya Russia untuk memodernisasi pasukan daratnya selama 15 tahun," lapor kantor berita NHK, Kamis (14/12).

Pasukan Russia diyakini menderita kerugian serius dalam pertempuran sengit di Avdiivka di wilayah Donetsk, Ukraina timur, dan tempat lainnya. Russia pun dilaporkan masih menugaskan tentara bayaran untuk terus berperang. NHK/I-1

Baca Juga: