Besarnya dana yang berhasil dihimpun MOLI sejak masa penawaran menandakan pasar sedang volatile dan investor cenderung berhati-hati.

JAKARTA - PT Madusari Murni Indah Tbk secara resmi tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI), usai melakukan helatan penawaran saham perdana (Initial Public Offering/IPO).

IPO Perseroan terbilang sukses terlihat dari banyaknya minat investor institusi yang menyerapnya. Dana segar yang berhasil dihimpun mencapai 203,58 miliar rupiah dengan harga IPO sebesar 580 rupiah per saham. Perseroan merupakan emiten dari sektor industri dasar dan kimia yang pertama di tahun 2018 melantai di Bursa dengan kode saham MOLI.

Perseroan melepas sebanyak 351 juta saham atau 15,03 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO. Direktur Utama PT Sucor Sekuritas, Wiwiek Susanto, mengatakan komposisi antara investor institusi dan ritel masing-masing 70 persen dan 30 persen. IPO Perseroan mengalami kelebihan permintaan (oversubscribed) sebanyak 3,2 kali.

"Dari bookbuilding kemarin total dana yang masuk sebesar 650 miliar rupiah. Tapi karena perlunya sebesar 203,58 miliar rupiah maka nilai tersebut yang diambil," ungkapnya di Jakarta, Kamis (30/8). Adapun pada masa penawaran umum yang berlangsung tanggal 27 Agustus 2018, terjadi oversubscribe sebanyak 221,53 kali dari porsi penjatahan terpusat (looling) saham yang ditawarkan kepada masyarakat.

Besarnya dana yang berhasil dihimpun sejak masa penawaran, Wiwiek menjelaskan, memang kondisi pasar sedang volatile, kemudian investor juga cenderung berhati-hati dalam menginvestasikan uangnya, namun bukan berarti tidak ada likuiditas di pasar. Likuiditas di pasar masih banyak, sehingga untuk perusahaan-perusahaan yang fundamentalnya bagus tentu saja antusiasme pasar akan lebih besar.

"Madusari fundamentalnya bagus dan demand-nya juga belum bisa dipenuhi sehingga masih banyak, sedangkan kapasitas boleh dibilang sudah penuh," kata dia.

Investor "Wait and See"

Untuk semester kedua ini, menurut Wiwiek, masih banyak volatilitas sehingga semua orang masih wait and see. Dari situ membuat banyak IPO yang akan ditunda sampai tahun depan.

Meski begitu, kesempatannya masih banyak di pasar. Sebab, selama fundamental perusahaan bagus, prospeknya bagus karena investor harus menginvestasikan dananya. Terkait sektoral bisnis Perseroan, ditambahkan Wiwiek, cukup bagus dengan masuk ke consumer related products. Ditambah lagi nantinya ketika keputusan pemerintah mengenai biofuel rampung, maka permintaannya akan lebih banyak lagi.

Kendati demikian bukan berarti hal ini bisa mendorong perusahaan lain jenis ini untuk IPO sebab etanol saja secara produksi bisa dari biofuel, industrial grade, dan food green, sedangkan Perseroan saja sudah berada di level food green paling atas. "Jadi untuk orang masuk bikin seperti ini sulit," tambahnya.

Sedangkan Direktur Utama Madusari Murni Indah, Arief Goenadibrata, memaparkan dana yang diperoleh dari IPO 94,45 persen atau 192,38 miliar rupiah akan digunakan kepada entitas anak untuk meningkatkan kapasitas produksi entitas anak dengan membangun pabrik serta membeli beberapa mesin baru.

Sisanya, akan disalurkan kepada entitas anak untuk pembangunan fasilitas distribusi berupa gudang di daerah Jawa Timur. "Untuk pembangunan pabrik kami juga sudah mendapatkan pinjaman dari perbankan. Selain dari pinjaman bank juga dari kas internal Perseroan," kata Arief.

Perseroan mengucurkan total investasi untuk pembangunan pabrik berlokasi di Lampung sebesar 500 miliar rupiah. Oleh karenanya, sebagian dana IPO dialokasikan ke pembangunan pabrik.

yni/AR-2

Baca Juga: