MEXICO CITY - Setelah berhasil mengamankan podium dengan finis di depan rival gelar Lando Norris dalam balapan hari Minggu lalu di Sirkuit Amerika, Texas, Max Verstappen kini berambisi mengakhiri sembilan balapan tanpa kemenangan di sirkuit favoritnya, Grand Prix Meksiko, akhir pekan.
Pemimpin klasemen dari tim Red Bull ini berhasil mengungguli Norris dari McLaren untuk finis di posisi ketiga, meskipun dengan bantuan keputusan kontroversial dari steward di Texas. Kemenangan ini memperlebar keunggulan Verstappen menjadi 57 poin dengan hanya lima putaran tersisa di musim Formula 1 yang memiliki 24 seri.
Jika keberhasilan di Austin belum cukup memberikan motivasi bagi Verstappen dan Red Bull, rekornya yang mengesankan di Meksiko tentu menjadi sumber semangat tersendiri. Verstappen meraih lima kemenangan dari enam kunjungannya ke Autodromo Hermanos Rodriguez, yang terletak di ketinggian 2.250 meter di atas permukaan laut. Dia juga satu-satunya pembalap aktif, selain juara tujuh kali Lewis Hamilton dari Mercedes, yang mampu dua kali menang di ibu kota Meksiko tersebut.
"Kami membuat kemajuan besar di Austin dan melihat beberapa peningkatan mobil," ujar Verstappen. Secara historis, dia selalu tampil baik di sini. Dia sangat menikmati mengemudi di trek tersebut. Terpenting menjaga momentum dan terus mengumpulkan poin. Verstappen memenangkan sprint race pada Sabtu lalu.
Bagi Norris, balapan ini merupakan peluang penting untuk menghambat langkah Verstappen setelah hasil balap_an pada Minggu lalu. Dia mengakui mengemudi seperti orang bodoh dan mengalami kegagalan memanfaatkan momentum.
Banyak pengamat di paddock berpendapat bahwa McLaren tidak hanya kurang pengalaman dan ketenangan dibandingkan Red Bull. Dia juga sering gagal membuat keputusan yang tepat saat berada di bawah tekanan. Ketua tim McLaren, Andrea Stella, sempat mengkritik keputusan steward di Austin. Namun dia kehilangan kesempatan untuk menginstruksikan Norris agar mengembalikan posisinya setelah keluar lintasan, dan kemudian mengejar kembali.
"Sirkuit berikutnya seharusnya lebih cocok dengan karakter mobil kami," ujar Stella. Dia menambahkan bahwa McLaren akan membawa lebih banyak pembaruan akhir pekan ini guna mempertahankan keunggulan 40 poin atas Red Bull di klasemen konstruktor.
Abaikan Sorotan
Balapan akhir pekan ini juga penting bagi pembalap kedua tim: Oscar Piastri dan pembalap tuan rumah Sergio Perez. Masa depan Perez telah menjadi bahan spekulasi sejak mendapat perpanjangan kontrak Mei lalu.
"Saya hanya perlu mengabaikan sorotan dan fokus kepada pekerjaan. Saya berusaha meraih podium untuk diri sendiri, tim, dan para penggemar," ujar Perez.
Ferrari juga merasa percaya diri dengan peluang akhir pekan ini di sirkuit, tempat tahun lalu mendominasi barisan depan. Pemenang balapan pada Minggu lalu, Charles Leclerc, berhasil meraih pole position di Mexico City. Dia asukses merebut kemenangan lagi akan membuat Ferrari menyalip Red Bull.
Setelah hasil buruk Texas, Lewis Hamilton berharap untuk bangkit. Sementara itu, ketua tim Mercedes, Toto Wolff, berharap mobil yang selama ini sulit diprediksi bisa kembali bersaing. Penerus Hamilton musim depan, pembalap remaja asal Italia, Kimi Antonelli, dijadwalkan turun di sesi latihan Jumat pagi.
Sedangkan Fernando Alonso, 43 tahun, akan mencapai tonggak dalam karirnya dengan keikutsertaannya yang ke-400 di Grand Prix. ben/AFP/G-1