TEHERAN - Rial Iran pada Sabtu (13/4) terus mengalami penurunan di tengah meningkatnya ketegangan dengan Israel dan kekhawatiran akan potensi perang.

Iran Wire melaporkan, dengan tingkat inflasi tahunan yang mencapai sekitar 50 persen, masyarakat Iran berupaya keras mengubah tabungan mereka menjadi emas.

"Dolar AS melampaui angka 660.000 rial untuk pertama kalinya di pasar terbuka," kata laporan itu.

Penuruna berlanjut pada Minggu, CNBC menulis, rial anjlok ke rekor terendah terhadap dolar di pasar tidak resmi, setelah Teheran melancarkan serangan rudal dan drone secara besar-besaran ke Israel pada Sabtu malam, sehingga memperburuk ketegangan di Timur Tengah.

"Nilai tukar berada pada 705.000 rial per dolar AS di pasar terbuka sekitar pukul 10.30 waktu setempat pada hari Minggu," menurut data dari situs pemantauan valuta asing Bonbast.

Sejak itu, mata uang Iran mengurangi beberapa kerugian.

Penurunan nilai rial terjadi beberapa jam setelah Iran mengerahkan serangan drone dan rudal besar-besaran terhadap Israel pada Sabtu malam, sebagai tanggapan atas dugaan serangan Israel yang menewaskan beberapa komandan penting Iran di Damaskus awal bulan ini.

Penurunan mata uang Rial semakin intensif setelah serangan Israel baru-baru ini terhadap konsulat Iran di Suriah dan ketegangan yang terjadi antara kedua negara.

Pemerintah Iran belum memberikan penjelasan publik atas penurunan tajam mata uang Rial.

"Kombinasi dari melemahnya mata uang, meningkatnya ketegangan, dan potensi ketidakseimbangan perdagangan mengancam akan menciptakan kesulitan ekonomi yang signifikan bagi rakyat Iran," tulis Iran Wire.

Baca Juga: