BOGOR - Sebagai upaya meningkatkan ekonomi, masyarakat Parung, Bogor, mengembangkan bawang hitam. Program ini akan ditangani mendirikan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) yang dibentuk Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ).
Upaya ini merupakan bagian dari pengabdian UMJ kepada masyarakat (PKM) yang didukung dana hibah dari Direktorat Riset, Teknologi dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRTPM) Kemdikbudristekdikti. Dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat (1/11), disebutkan bahwa program PKM dipimpin Ir Sukrianto, MA, dari Fakultas Pertanian UMJ.
Program melibatkan rangkaian kegiatan yang komprehensif, termasuk sosialisasi, pelatihan produksi bawang hitam dan pembentukan UMKM. Bersama tim yang terdiri atas Dessy Iriani Putri dan Prof Dr Tria Astika Endah Permatasari. Mereka dibantuk tiga mahasiswa dari Fakultas Pertanian: Danindra Ziva, Farhan Khairul Rizqidan Sri Wahyuni.
Program bertujuan memberdayakan masyarakat melalui peningkatan keterampilan dan peluang usaha. Dalam pelatihan, warga diajarkan mengenai proses pembuatan bawang hitam. Ini mulai dari tahapan kondensasi gula dan amina dalam suhu 60-70 derajat Celcius hingga perubahan warna dari coklat menjadi hitam. Ini akan terjadi selama 14-45 hari.
Sebagai hasil nyata, ibu-ibu PKK Desa Waru, Parung, Bogor kini memproduksi bawang hitam dengan merek dagang "Bawang Hitam Kabita." Mereka membuat tiga variasi kemasan: 150 gram, 200 gram, dan 300 gram. Produk ini tidak hanya memenuhi kebutuhan kesehatan, tetapi juga menambah nilai ekonomi bagi masyarakat lokal.
"Dengan adanya program ini, kami berharap UMKM Bawang Hitam Kabita mampu meningkatkan perekonomian Desa Waru. Selain itu, juga menyediakan produk kesehatan berbasis bahan alami berkualitas," ujar Sukrianto selaku Ketua Program Pengabdian UMJ.
Sebagai dukungan pembentukan UMKM bawang hitam di Desa Waru, Tim PKM UMJ juga memberikan bantuan berupa delapan buah penanak nasi (rice cooker) ukuran 6 liter, bawang putih dan tisu kepada peserta pelatihan untuk mendukung proses pembuatan bawang hitam secara mandiri.
Program diharapkan menjadi langkah awal dalam mengembangkan potensi lokal dan memberikan dampak positif bagi masyarakat Desa Waru.
"Kegiatan juga menjadi bukti komitmen UMJ dalam mendukung pengembangan masyarakat dan meningkatkan daya saing ekonomi melalui inovasi dan pendampingan berkelanjutan," tambah Sukrianto. Ant/G-1