JAKARTA - Masyarakat diimbau tidak pilih-pilih vaksin yang digunakan dalam program vaksinasi nasional. Semua jenis vaksin baik untuk mencegah penularan Covid-19 dan telah melalui uji kualitas, keamanan, dan efikasi.

"Masyarakat tidak perlu khawatir dengan berbagai jenis vaksin dan mohon jangan pilih-pilih vaksin," kata Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin, dalam keterangan merespons validasi penggunaan darurat Vaksin Sinovac oleh WHO, di Jakarta, Minggu (6/6).

Menkes menyambut baik validasi penggunaan darurat (emergency use) vaksin Sinovac dari Badan Kesehatan Dunia (WHO). Validasi ini menandakan vaksin yang ada dan disediakan pemerintah adalah vaksin terbaik. "Kami selaku pemerintah Indonesia menyambut baik validasi emergency use vaksin Sinovac," jelasnya.

Kesetaraan Akses

Lebih jauh, Menkes mengutip Direktur Jenderal WHO bahwa penambahan Sinovac ke dalam Daftar Penggunaan Darurat (EUL) akan semakin membuka kesetaraan akses terhadap vaksin. Vaksin Sinovac akan juga didapatkan melalui Covax Facility, kerja sama antarnegara yang memastikan kesetaraan akses terhadap vaksin.

Dia meyakini dengan diterbitkannya EUL, WHO memastikan vaksin Sinovac telah memenuhi standar internasional untuk keamanan, efikasi, dan pembuatan. Selain Sinovac, WHO telah menerbitkan Daftar Penggunaan Darurat untuk vaksin AstraZeneca, Pfizer, Moderna, dan Sinopharm.

"Vaksin Sinovac terjamin mutunya karena sudah lewat uji klinis tahap ketiga dan digunakan di lebih dari 20 negara," ucap Menkes.

Menkes menekankan vaksin Sinovac dan vaksin lain yang sudah memenuhi standar berkhasiat atau mempunyai dampak melindungi dan menyelamatkan nyawa. Riset juga membuktikan vaksin Covid-19 mampu mencegah kematian dan mencegah sakit parah yang berujung perawatan gawat darurat.

"Vaksin yang diberikan pemerintah adalah vaksin terbaik dan sudah teruji keamanannya," tandasnya.

Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 melaporkan sebanyak 11.126.757 jiwa warga Indonesia telah mendapatkan dosis vaksin secara lengkap hingga Minggu (6/6) pukul 12.00 WIB. Total jiwa yang menerima dua dosis vaksin itu mengalami tambahan sebanyak 5.288 jiwa.

Penambahan jumlah penerima vaksin dosis kedua itu sedikit lebih rendah bila dibandingkan dengan jumlah penerima vaksin dosis pertama hari ini sebanyak 62.139 jiwa. Dengan tambahan tersebut maka jumlah penerima vaksinasi dosis pertama kini menjadi 17.643.603 jiwa.

Selain update penerima vaksin dosis pertama dan kedua tersebut, Satgas Penanganan Covid-19 juga merilis target sasaran vaksinasi Covid-19 saat ini sebanyak 40.349.049 jiwa.

Jumlah akumulatif kasus Covid-19 di Indonesia pada Minggu bertambah 5.832 menjadi total 1.856.038 kasus dan DKI Jakarta tercatat sebagai provinsi dengan penambahan kasus paling banyak.

Menurut data Satuan Tugas Penanganan Covid-19 pada Minggu siang, penambahan kasus Covid-19 paling banyak terjadi di DKI Jakarta (1.019) disusul Jawa Tengah (890), dan Jawa Barat (869).

Sementara itu, jumlah penderita infeksi virus korona yang sembuh tercatat bertambah 4.187 menjadi total 1.705.971 orang di seluruh Indonesia. DKI Jakarta tercatat sebagai provinsi dengan penambahan jumlah penderita COVID-19 sembuh tertinggi (884) disusul Riau (737) serta Bangka Belitung dan Jawa Timur dengan masing-masing 189 pasien sembuh.

Satuan Tugas juga mencatat jumlah penderita Covid-19 yang meninggal dunia bertambah 163 orang menjadi total 51.612 orang sejak kasus pertama infeksi virus korona tipe baru dikonfirmasi di Indonesia pada Maret 2020 sampai sekarang.

Kasus kematian akibat Covid-19 pada Minggu dilaporkan paling banyak terjadi di Jawa Tengah (40) disusul Jawa Timur dan DKI Jakarta dengan masing-masing 20 kasus kematian. n ruf/Ant/N-3

Baca Juga: