SEMARANG - Kebutuhan energi di era globalisasi merupakan hal yang paling dominan. Berbagai cara ditempuh agar dapat menguasai energi, yang salah satunya melalui proxy war. Untuk menangkal dampak negatif dari proxy war, masyarakat tidak boleh mudah terpengaruh dengan paham yang yang dapat memecah belah persatuan dan kesatuan.
"Proxy war adalah perang melalui berbagai aspek berbangsa dan bernegara. Jangan sampai bangsa Indonesia menjadi kancah konflik antaragama dan antarkelompok," kata Pangdam IV/Diponegoro, Mayjen TNI Wuryanto saat memberikan ceramah kebangsaan bersholawat III, di Universitas Islam Sultan Agung (Unissula) Semarang, Kota Semarang, Jawa Tengah, kemarin.
Menurut Wuryanto, agar dapat menghindari bangsa Indonesia menjadi bangsa yang terpecah belah, rakyat harus mempercayai ideologi Pancasila. Hal ini harus diwujudkan karena Pancasila adalah pemersatu bangsa. Bangsa Indonesia terbentuk dari keberagaman suku, agama, adat istiadat, demografi, dan geografi. Mahasiswa sebagai generasi muda yang merupakan garda terdepan harus dapat menghalau paham-paham yang menentang keberagaman.
n SM/N-3