Lemhanas berharap ada kematang­an politik bagi masyarakat Indonesia pada Pemilu 2024 nanti sehingga akan memperkuat jejaring kebangsaan.

JAKARTA - Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas) berharap ada kematangan politik yang dicapai oleh masyarakat Indonesia saat pemilihan umum (Pemilu) serentak, yaitu pemilihan presiden, pemilihan anggota legislatif, dan pemilihan kepala daerah pada 2024. Kematangan politik itu diraih saat ada konsolidasi demokrasi di Indonesia.

"Tentunya kami sebagai lembaga di pemerintahan tidak terlibat politik praktis, tetapi kami akan membuat kajian-kajian yang diharapkan memperkuat konsolidasi demokrasi Indonesia pada 2024, karena itu sudah jadi mandat Presiden RI Joko Widodo kepada saya sejak saya dilantik sebagai Gubernur Lemhannas," kata Gubernur Lemhanas Andi Widjajanto di Jakarta, Minggu (7/5).

Gubernur Lemhannas menambahkan jika para peserta pemilihan umum, yaitu mereka yang memilih dan dipilih, mampu menunjukkan kematangan dalam berpolitik, maka pemilu menjadi momen memperkuat jejaring kebangsaan.

"Adanya ajang demokrasi itu, jejaring kebangsaan bisa lebih kuat sebagai wujud dari kematangan kita berpolitik," kata Andi.

Gubernur Lemhannas dalam forum yang berbeda menyampaikan Lembaga Ketahanan Nasional menyiapkan enam strategi untuk mencegah penyebaran kabar bohong menjelang dan saat Pemilu 2024.

"Strategi pertama adalah memperluas aksi publik antara lain meningkatkan kesadaran masyarakat literasi media dan kemampuan berpikir kritis dalam menerima," kata Andi Widjajanto di Jakarta, minggu ini (4/5).

Strategi kedua, meningkatkan kemampuan negara untuk bertindak misalnya membentuk tim yang memantau penyebaran informasi, dan mampu merespons cepat berbagai misinformasi dan disinformasi di berbagai platform. "Strategi ketiga adalah melakukan operasi langsung terhadap pelaku disinformasi," kata Andi.

Strategi keempat, Lemhanas mendorong berbagai pihak terkait bekerja sama mencegah disrupsi informasi. Strategi kelima, Lemhannas menilai pentingnya berkolaborasi lintas lembaga.

Terakhir, strategi keenam, Lemhannas mengusulkan adanya kerja sama internasional yaitu secara bilateral dan multilateral, untuk mencegah adanya penyebaran kabar bohong lintas batas, yaitu yang disebarkan dari luar wilayah Indonesia ke dalam negeri.

Cegah Polarisasi

Sementara itu, Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Ahmad Fahrur Rozi mewanti-wanti semua pihak agar tetap mengedepankan stabilitas politik serta keamanan nasional. "Mari tetap menjaga kesantunan berpolitik, mencegah polarisasi atau pembelahan ekstrem akibat perbedaan pilihan politik sehingga stabilitas keamanan dan ketertiban negara Indonesia tetap terjaga dengan baik," kata Gus Fahrur dalam keterangan yang diterima di Jakarta, akhir pekan kemarin.

Menurut dia, NU akan tetap sebagai organisasi masyarakat (ormas) keagamaan yang menjadi rumah besar yang nyaman bagi umat Islam di Indonesia. "NU akan tetap bersikap netral dan tidak ikut campur dukung-mendukung kandidat pilpres. Agar semua kandidat dan pendukungnya tetap merasa nyaman dalam naungan NU, tetap rukun damai meski berbeda pilihan," ujar Gus Fahrur.

Beberapa waktu lalu, Presiden Joko Widodo menuturkan bahwa semangat Pilpres 2024 adalah kontestasi program, bagaimana membuat ide-ide besar untuk kemajuan bangsa dan negara.

Jokowi berharap Pilpres 2024 berjalan damai dan demokratis sehingga pemimpin terpilih bisa meneruskan upaya Indonesia menjadi negara maju, adil, dan makmur.

Baca Juga: