Perdana Menteri Palestina Mohammed Shtayyeh meminta dunia untuk menghentikan serangan Israel terhadap warga Palestina, Senin (4/4). Ini disampaikan Shtayyeh selama rapat kabinet Otoritas Palestina di Kota Ramallah, Tepi Barat.

"Eskalasi Israel terhadap warga Palestina, yang meliputi pembunuhan, penyiksaan, penangkapan serta membolehkan pemukim melakukan kejahatan, menimbulkan ancaman yang luar biasa terhadap keamanan dan stabilitas di kawasan," kata Shtayyeh, seperti diberitakan Xinhua, dikutip dari Antara, Selasa (5/4).

Shtayyeh meminta masyarakat internasional agar menyetop serangan sekaligus mengakhiri pelanggaran ekstremis Israel terhadap kesucian Masjid Al-Aqsa. Terlebih, mengingat persiapan mereka untuk menyerbu masjid selama bulan suci Ramadhan.

Kompleks Masjid Al-Aqsa merupakan situs suci bagi kaum Muslim, juga kaum Yahudi, yang menyebut kompleks itu sebagai Bukit Bait Suci.

"Israel mengizinkan para pemukim membawa senjata dan membunuh warga Palestina hanya karena mereka tersangka," ucap Shtayyeh.

Shtayyeh meminta tanggung jawab penuh Israel atas konsekuensi serius yang disebabkan eskalasi ini.

Pada Sabtu tiga anggota Jihad Islam Palestina tewas di tangan tentara Israel di dekat Kota Jenin, Tepi Barat utara. Menurut sejumlah media Israel, aparat keamanan Israel mengatakan bahwa ketiga warga Palestina itu bersenjata dan berencana menyerang sasaran Israel di Tepi Barat.

Sebagai informasi, ketegangan antara Israel dan Palestina kembali memanas. Situasi tersebut telah terjadi beberapa hari belakangan.

Baca Juga: