JAKARTA - PT Mark Dynamics Indonesia Tbk (MARK), membukukan penjualan pada kuartal I-2021 sebesar 217,58 miliar rupiah, meningkat 124,75 persen dibandingkan periode sama tahun lalu (yoy). Produsen cetakan sarung tangan untuk medis, rumah tangga dan industri manufaktur ini berhasil meraup laba bersih 69,35 miliar rupiah, naik 197,4 persen (yoy), sedangkan laba kotor naik 170,95 persen (yoy) menjadi 110,63 miliar rupiah.

Presiden Direktur MARK, Ridwan Goh, mengatakan pencapaian ini merupakan keberhasilan perseroan menjaga tingkat efisiensi, serta mempertahankan kualitas produk sesuai dengan permintaan pelanggan. Perseroan mampu menjaga margin laba kotor di posisi 50,85 persen dengan nilai sebesar 110,63 miliar rupiah.

"Kinerja yang positif membuat Perseroan mampu menaikkan laba di kuartal I-2021. Kenaikan laba ini didukung dengan strategi produksi dan efisiensi Perseroan di tengah pandemi Covid-19," kata Ridwan dalam keterangannya, Jumat (21/5).

Keberhasilan perseroan dalam penetrasi pasar baru serta strategi produksi untuk mencapai efisiensi dan peningkatan kualitas produk, menjadi latar belakang peningkatan laba selama Januari-Maret 2021. Kondisi ini berdampak positif bagi MARK yang sudah mengantongi kontrak senilai 70 juta dollar AS untuk pengapalan pada 2021.

"Ada kenaikan average selling price (ASP) dan penambahan kapasitas hampir dua kali lipat, target penjualan konsolidasi akan mencapai 1,06 triliun rupiah dengan laba bersih sekitar 300,6 miliar rupiah," kata Ridwan Goh.

Situasi ini tidak akan berhenti sampai di sini dan akan terus menampakkan pertumbuhan yang signifikan.

"Pada 2022, penjualan konsolidasi akan naik 40 persen dari 2021 menjadi 1,47 triliun rupiah dan bottom line sekitar 433,3 miliar rupiah," tambah Ridwan Goh.

MARK melipatgandakan kinerja seiring berjalannya tahun 2021. Ditambah lagi kondisi ekonomi global yang mulai pulih secara perlahan karena telah tersedianya vaksin di seluruh dunia.

"Tingginya permintaan ini akan terus berlangsung dalam kurun waktu 2-3 tahun mendatang. Setelah kondisi kembali normal, permintaan sarung tangan secara global diperkirakan tetap akan bertumbuh sebesar 10-12 persen per tahun," jelas dia.

Total aset Perseroan meningkat sebesar 15,87 persenmenjadi 833,97 miliar rupiah per 31 Maret 2021 dibandingkan dengan 719,72 miliar rupiah per 31 Desember 2020. Aset Lancar meningkat 20,66 persen dengan nilai 430,62 miliar rupiah per 31 Maret 2021 dibandingkan Desember 2020 sebesar 356,87 miliar rupiah.

Baca Juga: