Filipina akan menambah jumlah pangkalan militernya di seluruh wilayah negaranya. Penambahan pangkalan militer ini terjadi berkat Perjanjian Kerja Sama Pertahanan yang Ditingkatkan dengan AS.

MANILA - Presiden Filipina, Ferdinand Marcos Jr, pada Rabu (22/3) mengatakan bahwa ia akan segera membuat pengumuman resmi tentang lokasi empat pangkalan militer tambahan di bawah Perjanjian Kerja Sama Pertahanan yang Ditingkatkan (Enhanced Defence Cooperation Agreement/EDCA) dengan Amerika Serikat (AS).

Sebelumnya pada Februari lalu, Presiden Marcos Jr telah memberi AS akses ke empat lokasi, dari lima lokasi yang tercantum pada EDCA 2014. Langkah Marcos Jr ini diambil di tengah meningkatnya ketegasan Tiongkok di Laut Tiongkok Selatan (LTS) dan terhadap Taiwan yang memiliki pemerintahan sendiri.

"Ada empat situs tambahan yang tersebar di seluruh Filipina. Ada beberapa di utara. Ada beberapa di sekitar Palawan. Ada beberapa yang lebih jauh ke selatan," kata Presiden Marcos Jr kepada wartawan di sela-sela peringatan berdirinya Angkatan Darat Filipina.

EDCA memberi AS akses ke pangkalan Filipina untuk pelatihan bersama, pra-penempatan peralatan dan pembangunan fasilitas seperti landasan pacu, penyimpanan bahan bakar, dan perumahan militer, tetapi bukan kehadiran militer secara permanen.

Penyesuaian Strategi

Berbicara di depan pasukan Filipina, Presiden Marcos Jr mengatakan kepada mereka untuk waspada, karena ia mengatakan bahwa ancaman eksternal terhadap keamanan negara mereka menjadi lebih kompleks dan tidak dapat diprediksi.

"Waspada terhadap unsur-unsur yang akan merusak perdamaian yang kita peroleh dengan susah payah, stabilitas yang kita peroleh dengan susah payah, terus tingkatkan hubungan dengan rekan-rekan Anda di luar negeri," kata dia.

Presiden Marcos Jr pun mengatakan dirinya menyadari bahwa ancaman yang muncul ke wilayah Filipina, yang menurutnya akan membutuhkan penyesuaian dalam strategi negaranya.

Presiden Marcos Jr sendiri tidak memberikan rincian secara spesifik terkait penambahan pangkalan militer barunya maupun penyesuai strategi Filipina terkait hal ini, namun ia sebelumnya menyebutkan kebutuhan tersebut untuk memandang lebih jauh dari ancaman internal terhadap keamanan.

"Lingkungan keamanan eksternal menjadi lebih kompleks. Ini menjadi lebih tidak terduga," ucap Presiden Filipina itu.ST/I-1

Baca Juga: