Manufaktur Eropa tengah mempertimbangkan untuk menginvestasikan ratusan juta dolar guna membangun pembangkit turbin angin di Vietnam, menurut sumber yang mengetauhi situasi tersebut. Vietnam dinilai telah bersiap untuk memanfaatkan potensi angin lepas pantai yang belum pernah dimanfaatkan sebelumnya.

Vietnam disebut sebagai pemain utama potensial di sektor tersebut. Sebab, negara Asia Tenggara itu memiliki angin yang kencang di perairan dangkal dekat pesisir, daerah padat penduduk, menurut Kelompok Bank Dunia.

Tiga sumber industri, yang menolak disebutkan namanya karena bersifat rahasia, menyebut pembuat turbin Denmark Vestas (VWS.CO), yang memproduksi bilah, generator, dan nacelles di Tiongkok, sebagai salah satu calon investor. Namun, Vestas menolak untuk memberikan tanggapan terkait wacana tersebut..

Perusahaan sedang mencari lokasi di dekat pelabuhan tetapi pembicaraan dengan otoritas lokal dan taman industri masih awal, karena investor sedang menunggu negara untuk menyetujui aturan yang jelas tentang ladang angin lepas pantai, kata sumber tersebut.

Pemerintah telah menetapkan target yang ambisius dalam draf rencana untuk sektor angin lepas pantai tetapi telah berjuang selama bertahun-tahun untuk menyetujuinya, dengan kemungkinan penundaan yang lebih lama, dan tidak ada proyek angin lepas pantai yang saat ini beroperasi.

Tetapi alasan bagi pabrikan untuk berlokasi di Vietnam kuat karena kekuatan industrinya dan kedekatannya dengan pasar angin lepas pantai yang maju di Asia Timur, kata para diplomat, pejabat, dan eksekutif.

"Kami berharap investasi penting akan diputuskan tahun ini oleh pemain global utama di sektor angin lepas pantai untuk pembuatan komponen turbin angin dan Vietnam memiliki peluang bagus untuk menyambutnya," kata Bruno Jaspaert, direktur DeepC, zona industri di utara Vietnam, dikutip dari Reuters, Selasa (28/2).

Erik Kjaer dari Danish Energy Agency juga mengatakan di sela-sela konferensi angin di Hanoi pada hari Kamis "Akan masuk akal untuk berinvestasi karena produksi baja negara yang kuat" yang merupakan kunci untuk membuat turbin, sambil memperhatikan persaingan dari Tiongkok dan Taiwan.

Seperti diketahui, turbin angin, juga dikenal sebagai turbin angin atau generator angin, adalah alat yang mengubah energi angin menjadi energi listrik yang dapat digunakan. Turbin angin terdiri dari kipas angin besar yang ditempatkan di atas menara tinggi. Saat angin bertiup, kipas angin berputar, menghasilkan energi kinetik yang kemudian dikonversi menjadi energi listrik oleh generator.

Turbin angin telah menjadi salah satu sumber energi terbarukan yang semakin populer di seluruh dunia. Bahkan, banyak negara sekarang menggunakan turbin angin untuk memproduksi listrik secara massal. Keuntungan dari turbin angin adalah bahwa energi angin adalah sumber daya yang tidak terbatas dan tidak menghasilkan emisi karbon.

Namun, penggunaan turbin angin juga memiliki beberapa kekurangan. Misalnya, turbin angin hanya dapat menghasilkan energi saat angin bertiup dan tidak efektif saat angin tidak bertiup. Selain itu, turbin angin dapat menghasilkan suara yang cukup bising dan dapat memengaruhi lingkungan sekitar.

Meskipun demikian, turbin angin masih merupakan sumber energi yang berpotensi besar dan dapat membantu mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil yang semakin berkurang.

Baca Juga: