JAKARTA - Ketua tim peneliti uji klinik vaksin Covid-19 GX-19N, Iris Rengganis menjelaskan, vaksin tersebut berpotensi memberikan proteksi terhadap berbagai varian virus Covid-19. Vaksin yang akan diuji terhadap 1000 subjek di Indonesia kemungkinan punya jangka waktu perlindungan yang lebih lama.

Lokasi pusat penelitian uji klinik berada di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (UI), RSCM sebagai rumah sakit rujukan dan beberapa satelit yang tersebar di Jakarta, Depok, Bekasi, Yogyakarta, Solo, dan Klaten.

Ia menjelaskan uji klinik vaksin Covid-19 GX-19N tahap 2b/3 ini bekerja sama dengan Fakultas Kedokteran UI, RSCM serta menggandeng fakultas kedokteran lain yaitu Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Krida Wacana, Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada serta partner lainnya.

CEO Genexine,Inc, Young-Chul Sung menyatakan uji klinik vaksin Covid-19 GX-19N tahap 1 dan tahap 2a telah dilakukan di Korea Selatan dan uji klinik tahap 2b/3 akan dilakukan secara multinasional yang melibatkan banyak negara seperti Turki, India, UAE, Meksiko, Peru, Kolombia, Malawi, Afrika Selatan, Cekoslowakia, Polandia dengan total 30.148 relawan.

Vaksin GX-19N dikembangkan oleh konsorsium Genexine, Binex, the International Vaccine Institute(IVI), GenNBio, the Korea Advanced Institute of Science & Technology (KAIST), and Pohang University of Science & Technology (POSTECH).

Iris mengungkapkan sejumlah kelebihan yang dimiliki GX-19N bila dibandingkan dengan vaksin Covid-19 yang kini beredar di Indonesia.

"Vaksin GX-19N berbasis DNA yang mengkode lebih banyak protein virus sehingga berpotensi menghasilkan antibodi yang lebih tinggi dan bertahan lebih lama dalam tubuh, sehingga memberikan perlindungan yang lebih baik terhadap Covid-19," katanya.

Iris mengatakan vaksin GX-19N berpotensi memberikan perlindungan terhadap bagian dari virus yang jarang bermutasi, sehingga vaksin GX-19N diharapkan dapat memberikan perlindungan terhadap risiko penularan varian baru Covid-19.

Kelebihan lain, kata Iris, vaksin tersebut tidak mengandung adjuvant atau zat tambahan dalam vaksin sehingga berpotensi untuk dapat diberikan kepada masyarakat yang memiliki sistem imun yang lemah.

"Dari data keamanan tahap 1 dan tahap 2a, vaksin GX-19N menunjukkan hasil yang aman dengan gambaran efek samping yang sifatnya ringan dan sementara," katanya.

Pemberian vaksin ini akan dimasukkan ke dalam otot dengan menggunakan alat khusus yang akan meningkatkan hantaran vaksin langsung ke dalam sel otot.

Baca Juga: