Dalam beberapa tahun terakhir Tiongkok memang dikenal sangat jago untuk urusan pengembangan teknologi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI). Negera tirai bambu itu telah banyak melahirkan robot yang berfungsi disegala bidang.

Sekarang ini dengan dukungan artificial intelligence yang dipadu dengan pembelajaran mesin, Tiongkok sukses menggemparkan dunia lewat kecanggihan robot jaksa bernama The AI. Dimana robot yang difungsikan dalam kelembagaan yudikatif berperan tidak bisa disogok.

Melansir dari Mashable, robot The AI telah dirancang dan diteliti selama lima tahun sejak 2015 dengan menggunakan 17.000 kasus kriminal berbeda. Hal tersebut membuat banyak pihak melihat kesuksesan Tiongkok dalam fungsi yudikatif yang berkemajuan.

Melihat hal tersebut memang Tiongkok sedang berada di ambang revolusi praktik sistem hukum yang merengkuh teknologi kelas atas.

Sementara itu, ketika teknologi kecerdasan buatan (AI) mengumpulkan momentum di seluruh dunia, Tiongkok justru berfokus dalam mengembangkan "jaksa penuntut" AI yang dapat menuntut orang dengan menggunakan artificial intelligence.

Dikutip dari Wio News, menurut peneliti Tiongkok, "jaksa" AI dapat mengajukan tuntutan terhadap seorang terdakwa dengan akurasi lebih dari 97 persen berdasarkan deskripsi verbal.

Robot tersebut dilaporkan telah dibangun oleh Kejaksaan Rakyat Shanghai Pudong.

Baca Juga: