JAKARTA - Untuk urusan membuatsingkatan dari alat utama sistem senjata atau Alutsista, Indonesia bisa menepuk dada. Beberapa produk Alutsista dalam negeri, kualitasnya tak kalah dengan produk negara lain. Bahkan negara maju.
Senapan serbu SS2 buatan Pindad misalnya, keandalannya telah diakui dunia. Bahkan, dalam kejuaraan menembak antarinstitusi militer dunia, beberapa kali kontingen TNI mampu jadi juara umum. Dan, senjata yang digunakan adalah senapan SS2 buatan Pindad.
Pemerintah memang bertekad untuk mandiri di bidang alat pertahanan. Maka, penelitian dan pengembangan Alutsista dalam negeri pun terus digenjot. Salah satu Alutsista yang tengah dikembangkan dan kini sudah dalam bentuk prototipe adalah peluncur roket kendaraan peluncur roket R-HAN 122B.
Peluncur roket R-HAN 122B dikembangkan Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pertahanan (Balitbang Kemhan). Yang bikin bangga, dari sisi kecanggihan dari berbagai uji coba dan penyempurnaan yang dilakukan, kendaraan peluncur roket R-HAN 122B lebih unggul dibandingkan dengan produk serupa buatan luar negeri, seperti produk negara Cekoslovakia.
Menurut Kepala Puslitbang Alpalhan Balitbang Kemhan Brigjen Rosidin, kendaran peluncur roket HAN 122B, adalah salah satu dari beberapa Alutsista yang tengah dikembangkan Balitbang Kemhan. Kata dia, roket R-HAN 122B itu sendiri direncanakan dapat memperkuat kendaraan peluncur Roket 122 MM RM70 GRAD 40 buatan Cekoslovakia yang saat ini digunakan TNI AL yaitu Satuan Marinir.
Kendaraan peluncur roket R-HAN 122B menggunakan 40 laras dan daya luncurnya sejauh 30 kilometer," ujar Brigjen Rosidin dalam keterangan tertulisnya yang diterima Koran Jakarta, Rabu (17/3).
Dengan kelebihan yang dimilikinya, lanjut Brigjen Rosidin, kendaraan peluncur roket R-HAN 122B lebih unggul dibandingkan kendaraan peluncur roket dari Cekoslovakia. Sebab, peluncur roket buatan Cekoslowakia hanya memiliki jarak luncur 18 kilometer. Wah, benar-benar mantap.