Mantan Perdana Menteri Italia Silvio Berlusconi menyalahkan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky atas perang yang terjadi antara Rusia dan Ukraina. Ia menegaskan tak akan menemui Zelensky jika dirinya masih menjabat sebagai PM Italia.

Berlusconi kerap membanggakan persahabatannya dengan Presiden Rusia Vladimir Putin. Pada September lalu, Berlusconi menyebut Putin terpaksa berperang dan menginginkan Kyiv dipimpin "orang baik".

Berlusconi merupakan pemimpin partai konservatif Forza Italia yang termasuk dalam koalisi pemerintahan Italia saat ini.

Pernyataan Berlusconi muncul setelah Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni pada Jumat (12/2) menuding Prancis membahayakan persatuan Uni Eropa soal Ukraina setelah penyelenggaraan makan malam Prancis-Jerman di Paris dengan Zelensky dan tidak mengundang sekutu Eropa lainnya.

"Saya tidak akan berbicara dengan Zelensky karena kita sedang menyaksikan kehancuran negaranya dan pembantaian tentara serta warga sipil," kata Berlusconi kepada wartawan, dikutip dari Reuters, Senin (13/2).

Berlusconi menyebut jika saja Zelenskyy menghentikan penyerangan terhadap dua republik separatis di Donbass, perang tidak akan terjadi.

"Jadi saya menilai sangat, sangat negatif, perilaku pria ini (Zelenskyy)," ujar Berlusconi.

Berlusconi juga mendesak Amerika Serikat (AS) untuk menekan Zelenskyy dengan mengancam akan memberhentikan pengiriman senjata ke Ukraina, sekaligus menjanjikan program bantuan besar-besaran bila gencatan senjata segera disepakati.

Kantor Meloni menyatakan dukungan pemerintahan Italia kepada Ukraina adalah "tegas dan meyakinkan, dengan jelas dinyatakan dalam program dan terkonfirmasi melalui seluruh pemungutan suara parlemen yang mayoritas mendukung eksekutif".

Menteri Luar Negeri Italia Antonio Tajani, juga anggota partai Forza Italia, mencuit di Twitter bahwa partainya "selalu memperjuangkan kemerdekaan Ukraina, bersama-sama Eropa, NATO, dan Barat."

Baca Juga: