TOKYO - Seorang mantan menteri kehakiman Jepang dijatuhi hukuman tiga tahun penjara pada Jumat (18/6) karena membeli suara agar istrinya terpilih sebagai anggota majelis tinggi parlemen negara itu.

Kantor berita NHK melaporkan, Katsuyuki Kawai, 58 tahun, dinyatakan bersalah atas tuduhan membagi-bagikan sekitar 29 juta yen (260.000 dollar AS) kepada sekitar 100 orang pada 2019 untuk membantu mengamankan kursi majelis tinggi untuk istrinya, Anri.

"Para pejabat di Pengadilan Distrik Tokyo belum mengonfirmasi laporan tersebut," menurut kantor berita AFP.

Kawai, orang kepercayaan mantan Perdana Menteri Shinzo Abe, telah menganulir klaim sebelumnya bahwa ia tidak bersalah dan secara luas mengakui tuduhan terhadap dirinya.

Anri, yang memenangkan kursinya dalam pemilihan Juli 2019, telah dinyatakan bersalah atas perannya dalam skema tersebut dan menerima hukuman percobaan 16 bulan awal tahun ini.

Hukuman Kawai bukan hukuman percobaan, artinya ia menghadapi hukuman penjara. Namun harian Yomiuri Shimbun melaporkan bahwa ia mengajukan banding.

Kawai diangkat menjadi menteri kehakiman oleh Abe pada 2019 tetapi mundur dari jabatannya hanya beberapa pekan setelah skandal itu mencuat.

Partai Demokrat Liberal yang berkuasa dilaporkan menyediakan sekitar 1,4 juta dollar AS untuk kampanye pemilihan Anri, jumlah yang luar biasa besar untuk mendongkrak upaya kampanyenya. VoA/AFP/I-1

Baca Juga: