JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS berpotensi berbalik menguat meskipun sifatnya terbatas, hari ini (21/12). Pergerakan rupiah diperkirakan masih dipengaruhi momentum pelemahan dollar AS.

Analis DCFX Futures, Lukman Leong, memproyeksikan kurs rupiah terhadap dollar AS dalam perdagangan di pasar uang antarbank, Rabu (21/12), bergerak di kisaran 15.500-15.700 rupiah per dollar AS dengan kecenderungan menguat terbatas.

Sebelumnya, kurs rupiah terhadap dollar AS yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Selasa (20/12) sore, ditutup melemah dipicu kekhawatiran terjadinya resesi ekonomi global pada tahun depan. Rupiah ditutup melemah 6 poin atau 0,04 persen dari sehari sebelumnya menjadi 15.603 rupiah per dollar AS.

"Kekhawatiran atas kenaikan suku bunga dan potensi resesi pada tahun 2023 membuat investor beralih ke dollar dan imbal hasil obligasi AS," tulis Tim Riset Monex Investindo Futures dalam kajiannya di Jakarta.

Dollar AS diperdagangkan stabil terhadap mata uang minggu ini setelah pulih tajam dari level terendah lima bulan yang dicapai sebelumnya. Sementara tingkat imbal hasil obligasi AS 10 tahun menguat.

Sejumlah pejabat bank sentral Amerika Serikat The Federal Reserve (The Fed) pekan lalu, memberikan komentar hawkish dan menggembar-gemborkan kenaikan suku bunga yang berkelanjutan pada tahun mendatang.

Investor sekarang juga khawatir atas potensi resesi pada 2023, terutama didorong oleh inflasi tinggi dan kenaikan suku bunga.

Baca Juga: