Olahraga berlari tentu dapat membuat seluruh tubuh menjadi lebih kuat dan sehat. Namun, olahraga lari tidak hanya sekadar latihan kardio yang dapat meningkatkan detak jantung. Nyatanya masih banyak manfaat dari olahraga lari yang jarang disinggung.

Manfaat pertama dari lari yakni membangun ketahanan otot membantu memberikan stamina untuk melakukan tugas sehari-hari dengan mudah dan mengurangi kemungkinan cedera. Olahraga ini juga bagus untuk menjaga keseimbangan dan postur tubuh yang baik.

Berlari melibatkan berbagai kelompok otot, termasuk paha depan, paha belakang, betis, otot inti, dan bahkan tubuh bagian atas. Saat berlari, otot-otot beradaptasi dengan upaya yang berkelanjutan dan menjadi lebih kuat.

"Saat berlari, otot-otot kita seperti pengungkit yang memungkinkan kita menggerakkan persendian untuk menopang gerakan lari," kata ahli terapi fisik, Kat Campbell, DPT, CPT, dikutip dari Well and Good, Senin (18/3).

Selain itu, tubuh mulai menggunakan oksigen secara lebih efisien dan mengirimkannya ke otot-otot yang digunakan.

"Selama beraktivitas, sistem simpatik kita menjadi aktif. Sistem ini bertanggung jawab untuk mengalirkan darah ke otot-otot yang bekerja untuk menyediakan oksigen yang cukup untuk mempertahankan upaya yang lebih keras seperti berlari. Peningkatan suplai darah memberikan tubuh kita oksigen yang dibutuhkan untuk menciptakan kontraksi yang dibutuhkan untuk berlari," imbuh Campbell.

Olahraga ini akan melatih otot-otot yang bergerak cepat dan lambat untuk membantu mereka mempertahankan beban yang besar. Ini berarti tubuh yang lebih fungsional yang tidak hanya kuat dari segi kardio, tapi juga dari segi otot.

Kemudian, olahraga lari juga dapat membuat tulang menjadi lebih kuat karena mengharuskan diri menerima dua hingga tiga kali dari berat badan.

"Berlari mengharuskan kita menerima beban dua hingga tiga kali lipat dari berat badan kita. Ketika kita berlari, terjadi peningkatan pembentukan osteoklas. Ini adalah sel yang bertanggung jawab untuk memecah tulang-tulang tua sehingga tulang baru yang lebih kuat dapat terbentuk. Setelah berlari, terjadi peningkatan pembentukan osteoblas, yang membantu tulang kita tumbuh kembali lebih kuat dari sebelumnya," papar Campbell.

Seiring bertambahnya usia, peningkatan kepadatan tulang ini sangat penting untuk mencegah atau mengurangi osteopenia (tahap awal kehilangan massa tulang) dan osteoporosis (kondisi kehilangan massa tulang yang lebih parah). Berlari akan membuat tubuh menjadi terus bergerak, sehingga menciptakan stres pada otot dan tulang yang mengaktifkan mekanisme penyembuhan dalam jaringan. Proses penyembuhan tersebut akan membuat tulang lebih kuat dan mampu bertahan lebih lama.

Berlari juga dapat meningkatkan suasana hati baik selama atau segera setelah berlari. Namun, ada manfaat kognitif dan emosional dari lari yang jauh melampaui manfaat ini.

Jenna Nielsen, MSW, LCSW, yang bekerja sebagai pekerja sosial klinis dan terapis di ADHD Advisor, mengatakan bahwa ia mendiskusikan gerakan fisik dengan semua kliennya karena ia percaya bahwa kesehatan fisik dan mental saling berhubungan. Dia menjelaskan manfaat lari bagi kesehatan mental termasuk pengurangan stres dan peningkatan neurotransmiter seperti dopamin dan serotonin (bahkan jika Anda tidak merasakan efek magis dari lari).

"Olahraga yang intens selama 20 hingga 30 menit dengan detak jantung maksimal 70 persen dari detak jantung maksimal untuk usia Anda akan secara signifikan mengurangi kecemasan dan meningkatkan emosi positif selama beberapa jam hingga satu hari ke depan," ucapnya.

Nielsen menambahkan, berlari dapat memberikan keuntungan mental yang mungkin tidak disadari. Lari juga merupakan katalisator yang bagus untuk kesehatan sosial, apakah itu berarti waktu untuk diri sendiri atau dengan teman lari.

Terakhir, pelatih lari dan pelatih pribadi bersertifikat RRCA, Erica Coviello menjelaskan, tidak peduli seberapa cepat atau jauh jarak yang ditempuh, berlari dapat memberikan manfaat yang luar biasa bagi kesehatan. Berlari dapat membantu kualitas tidur, manajemen berat badan, dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh.

Campbell menambahkan bahwa berlari dapat menurunkan tekanan darah, menurunkan kolesterol, dan mengurangi kemungkinan terkena diabetes dengan meningkatkan kemampuan untuk memanfaatkan glikogen (cadangan gula dalam tubuh).

Baca Juga: