Mudik akan mengakselerasi perekonomian daerah dari dampak pandemi Covid-19.

JAKARTA - Keputusan pemerintah mengizinkan mudik Lebaran kali ini secara otomatis akan meningkatkan antusiasme masyarakat untuk merayakan hari raya Idul Fitri di kampung halaman bersama sanak keluarga. Membludaknya masyarakat yang hendak mudik tersebut semestinya diimbangi pemerintah dengan menyiapkan infrastruktur dan sarana transportasi yang memadai.

Pakar Transportasi dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Putu Rudy Setiawan, mengatakan, mudik sebagai fenomena sosial masyarakat Indonesia, kalau dari sisi ekonominya sangat berpeluang mengakselerasi perekonomian di daerah setelah pandemi Covid-19.

Pemerintah diharapkan mengambil pelajaran dari fenomena mudik setiap tahun dengan terus meningkatkan manajemen transportasi publik agar mampu menampung masyarakat yang pulang kampung.

"Mudik sudah menjadi tradisi masyarakat kita setiap tahun dan itu menjadi eminence (keunggulan) kita menggerakkan perekonomian daerah. Agar efektif dan maksimal, maka sisi transportasi harus bisa mengakomodir sebanyak-banyaknya pemudik," kata Putu.

Pembangunan jalan tol yang ada sudah menjadi modal pemerintah yang sangat baik, namun agar semua orang tidak tumpah di jalan menggunakan kendaraan pribadi, maka transportasi publik harus dibenahi dan ditambah, seperti kereta api, kapal atau bus.

Selain itu, regulasi yang ada harus dibenahi agar semakin banyak pelaku ekonomi yang ingin terjun ke bisnis transportasi ini. Dengan demikian, jumlah alat transportasi meningkat, sehingga kualitas pelayanan pun makin baik.

Dihubungi terpisah, pengamat transportasi, Djoko Setijowarno, mengingatkan perlunya pengaturan penerapan jalur lawan arus (contra flow) atau jalur satu arah (one way) agar tidak menghambat perjalanan bus dari daerah ke arah Jakarta yang akan mengangkut penumpang mudik.

"Harus diberi perhatian khusus atau prioritas bagi sejumlah bus yang sudah tiba di lokasi tujuan untuk kembali mengangkut penumpang akan mudik. Pengalaman 2019, banyak pengemudi bus mengeluh akibat kebijakan penerapan contra flow di Jalan Tol Trans Jawa. Bus yang akan menjemput pemudik menjadi terhambat perjalanannya," katanya.

Selain contra flow dan one way, dia juga mengingatkan pentingnya mengawasi arus balik karena banyak penumpang yang menggunakan biro jasa perjalanan wisata. Keberadaan angkutan umum pelat hitam dan biro jasa yang menawarkan jasa melalui media sosial harus dipantau. "Pemerintah perlu mengantisipasi sejak dini. Kendaraan yang digunakan pasti tidak lolos ramp check, penumpang tidak diperiksa kesehatannya, pengemudi tidak ikut tes kesehatan," katanya.

Penambahan Dermaga

Sementara itu, Dirjen Perhubungan Darat, Kemenhub, Budi Setiyadi mengatakan untuk mencegah kepadatan kendaraan yang akan masuk ke kapal di Pelabuhan Penyeberangan Merak, ia meminta diterapkan "first in first out".

"Kami telah meminta penambahan dermaga untuk mengurai kepadatan. Untuk truk-truk bisa diarahkan ke dermaga Pelindo. Kapal yang digunakan adalah kapal besar jadi sekali jalan bisa menampung sekitar 200 kendaraan," katanya.

Budi juga mengatakan akan melakukan penambahan dua dermaga yaitu dermaga Pelindo dan dermaga BJB. Penggunaan dua dermaga tersebut diharapkan akan memecah kepadatan di pelabuhan. Pihaknya telah disiapkan tambahan tiga kapal yaitu dua kapal roro dan satu kapal laut. Untuk kapal laut (Atosim) akan bersandar di dermaga Pelindo dengan rute Pelabuhan Merak ke Pelabuhan Panjang, Lampung.

Sementara Dirjen Perhubungan Udara, Novie Riyanto mengatakan pergerakan pesawat di Bandara Soekarno Hatta pada Kamis (28/4), menembus 1.054 flight. Pergerakan itu merupakan capaian tertinggi pergerakan pesawat di masa pandemi. Sebelum pandemi, pergerakan pesawat bisa mencapai 1.200 flight per hari.

"Ini pertama kali melampaui 1.000 flight dalam dua tahun terakhir selama pandemi. Semoga ini merupakan tanda bahwa pemulihan industri penerbangan sudah terjadi," katanya.

Lebih lanjut Novie menjelaskan, capaian itu membuktikan sektor penerbangan tetap mampu melayani secara maksimal di tengah jumlah pesawat yang terbatas.

Pelaksana tugas (Plt) Direktur Jenderal Perhubungan Laut, Mugen S. Sartoto mengatakan salah satu tujuan utama mudik gratis ini adalah untuk mengurai kepadatan jalan dan mengurangi jumlah pemudik roda dua sehingga dapat meminimalisir angka kecelakaan saat arus mudik atau balik.

Sayangnya, masyarakat belum terbiasa mudik dengan kapal laut, sehingga dua unit kapal yang disiapkan PT Pelni dari Pelabuhan Tanjung Priok, yakni KM Dobonsolo dan KM Ciremai tidak terisi maksimal.

Kapasitas kapal jelasnya mampu mengangkut 1.250 unit motor dan 2.500 penumpang. Data posko mudik gratis hari ini (29/4) pukul 13.00 WIB jumlah pemudik yang mendaftar tercatat hanya 907 unit sepeda motor dan 1.985 orang dan yang sudah melakukan verifikasi sebanyak 825 unit sepeda motor dan 1.877 orang.

Adapun rute yang dilalui untuk mudik gratis sepeda motor adalah Jakarta-Semarang-Surabaya (arus mudik) dan Surabaya-Semarang- Jakarta (arus balik).

Baca Juga: