KUALA LUMPUR - Menteri Luar Negeri Malaysia, Saifuddin Abdullah, telah melakukan pertemuan dengan menlu pemerintah bayangan Myanmar (NUG) pada akhir pekan lalu. Pertemuan itu adalah keterlibatan terbuka pertama NUG dengan sebuah negara Asia Tenggara.

Pertemuan tersebut, diungkapkan oleh Menlu Saifuddin dalam sebuah postingTwitterpada Sabtu (14/5) malam, yang diadakan di sela-sela pertemuan puncak dua hari di Washington DC antara Amerika Serikat (AS) dan negara anggota Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (Asean).

Myanmar telah berulang kali meminta negara-negara lain untuk tidak terlibat dengan NUG, sekelompok anggota dari pemerintahan yang digulingkan, dan oposisi militer lainnya yang oleh junta disebut sebagai teroris.

"Malaysia menyatakan siap bekerja untuk memulihkan perdamaian dan demokrasi di Myanmar selama pertemuan informal dengan Menteri Luar Negeri NUG, Zin Mar Aung," cuit Menlu Saifuddin melalui postingan diTwitter.

"Kami mengambil kesempatan untuk bertukar pandangan tentang perkembangan terakhir di Myanmar, di mana Menlu Zin berbagi wawasan serta tantangan yang dihadapi NUG, termasuk bantuan kemanusiaan bagi para pengungsi Myanmar," kata Menlu Saifuddin.

Kementerian Luar Negeri Myanmar dalam sebuah pernyataan mengecam laporan keterlibatan di Washington DC antara Kementerian Luar Negeri AS dan pejabat NUG, serta mengatakan telah mengirim nota protes ke semua negara Asean dan Amerika Serikat yang isinya meminta mereka untuk menahan diri untuk berdialog dengan pemerintah oposisi.

Sebelumnya pada Jumat (13/5), Wakil Menteri Luar Negeri AS, Wendy R Sherman, mengatakan ia telah bertemu dengan Menlu Zin untuk menunjukkan dukungan bagi semua yang bekerja untuk memulihkan jalan Myanmar menuju demokrasi inklusif.BangkokPost/I-1

Baca Juga: