Pakar kesehatan di Malaysia mengimbau agar warganya kembali mengenakan masker saat  berada di tempat umum karena saat ini masih banyak orang yang belum menuntaskan vaksinasi Covid-19.

PETALING JAYA - Dengan meningkatnya kasus Covid-19 di Malaysia akhir-akhir ini dan lebih banyak pertemuan sosial pada Hari Raya Idul Fitri, pakar kesehatan masyarakat menyarankan agar masker wajah dipakai di depan umum.

Individu yang berisiko tinggi terkena Covid-19 parah termasuk orang tua dan orang dengan penyakit penyerta serta orang dengan gangguan kekebalan, amat berisiko tinggi terkena Covid-19.

"Oleh karena itu, mereka sangat dianjurkan untuk memakai masker," kata pakar kesehatan masyarakat dari Universiti Kebangsaan Malaysia, Sharifa Ezat Wan Puteh, pada Senin (17/4).

Sharifa pun mengatakan orang yang belum menyelesaikan rejimen vaksinasi mereka, baik dengan vaksinasi primer ataubooster, harus memakai masker saat berada di tempat umum.

"Lebih baik berhati-hati daripada menyesal. Segeralah Anda divaksinasi, termasuk penguat. Jika Anda berisiko tinggi, pakailah masker di tempat umum di mana banyak orang yang mungkin menularkan atau membawa virus," ungkap dia.

Sharifa juga menyinggung tentang peningkatan kasus di sekolah tertentu dan menambahkan bahwa siswa yang berisiko harus memakai masker.

"Peningkatan kasus Covid-19 diperkirakan, karena beberapastrainOmicron yang sangat menular dan banyak dari kita yang membuka masker bergerak bebas melintasi negara bagian dan di tempat kerja kita," tegas dia.

Sebuah pernyataan dari Kementerian Kesehatan Malaysia pada Kamis (13/4) lalu mengatakan jumlah pasien Covid-19 rawat inap telah meningkat sebesar 17,6 persen pada awal April, dibandingkan dengan bulan sebelumnya.

Menteri Kesehatan Zaliha Mustafa mengatakan bahwa di antara mereka yang dirawat di rumah sakit, 63,8 persen berusia 60 tahun ke atas, dan 90,7 persen memiliki penyakit penyerta.

"Sebagian besar pasien memiliki gejala ringan, namun kematian di antara pasien yang tidak divaksinasi enam kali lebih tinggi daripada mereka yang menerima dosis vaksin tunggal," ucap Zaliha.

Saran Pakar Kesehatan

Sementara itu Profesor Moy Foong Ming dari Departemen Sosial dan Kedokteran Pencegahan Universiti Malaya menyarankan agar Kementerian Kesehatan mengintensifkan pesan publiknya tentang pentingnya memakai masker dan mendorong orang untuk tetap mengenakan masker selama terjadinya lonjakan kasus.

Namun, para ahli berpendapat bahwa tidak perlu mewajibkan orang untuk memakai masker wajah. Menurut Profesor Moy mengatakan mewajibkan masker tidak lagi memungkinkan karena Malaysia sedang beralih ke fase hidup dengan Covid-19 sebagai penyakit endemik.

Sedangkan ahli epidemiologi medis Universiti Putra Malaysia, Malina Osman, mengatakan langkah-langkah tindakan saat ini dapat dipertahankan, tetapi mereka yang dites positif harus memakai masker untuk melindungi orang lain.

"Mereka yang sakit harus tinggal di rumah dan dikarantina. Jika mereka harus berada di depan umum, memakai masker adalah suatu keharusan," tutur dia seraya menambahkan bahwa keputusan untuk mewajibkan masker harus diambil hanya jika peningkatan kasus Covid-19 menimbulkan ancaman bagi sistem perawatan kesehatan negara. ST/THE STAR/ASIA NEWS NETWORK/I-1

Baca Juga: