JAKARTA- Sektor ritel memiliki potensi besar untuk terus bertumbuh di Indonesia karena kontribusi pertumbuhan ekonomi nasional terbesar masih ditopang oleh konsumsi. Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS), pada kuartal I- 2023, kontribusi konsumsi rumah tangga menyumbang 2,44 persen terhadap pertumbuhan ekonomi sebesar 5,03 persen.

Dari sisi pengeluaran, kontribusi tersebut mencapai 53,4 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). Konsumsi juga tercatat tumbuh 4,54 persen secara tahunan atau year on year(yoy).

Atas pertimbangan itulah yang mendorong banyak perusahaan yang bergerak di sektor ritel untuk mengembangkan bisnisnya dengan mencari pembiayaan ke pasar modal. Salah satu perusahaan ritel yang tertarik untuk memanfaatkan investor publik untuk ekspansi bisnisnya adalah PT Sinar Eka Selaras Tbk atau Erajaya Active Lifestyle (EAL).

Direktur Utama EAL Djohan Sutanto dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, baru-baru ini mengatakan penawaran saham ke publik (Initial Public Offering/IPO) sebagai upaya perusahaan dengan kode perdagangan ERAL itu, untuk memaksimalkan competitive advantage perusahaan yakni memaksimalkan bisnis perusahaan yang sudah berjalan serta menangkap peluang-peluang baru di masa mendatang.

Sebagai entitas yang bergerak di bidang penyedia solusi ritel dan distribusi multi brand terkemuka di Indonesia, perusahaan memiliki portofolio brand yang komprehensif di tiga segmen, yakni Accessories (Ecosystem), Internet of Things (IoT) serta sportswear, fashion dan outdoors.

"Kami merupakan pemain utama di industri ritel dan memiliki pasar luas di Indonesia dengan memberikan solusi inovatif dan layanan yang luar biasa melalui portofolio produk gaya hidup aktif kelas dunia, didukung oleh jaringan yang ada di seluruh Indonesia sehingga menjadi pilihan utama konsumen di Indonesia," katanya.

Hingga saat ini, perusahaan telah memiliki berbagai portofolio brand papan atas untuk sejumlah segmen produk di sektor ritel. Di segmen Accessories (ecosystem), membawahi berbagai brand produk papan atas, seperti halnya Apple, Samsung, Huawei, Xiaomi, Playstation, Microsoft, JBL dan sebagainya.

Lebih lanjut dikatakan, perusahaan akan melangsungkan IPO di Bursa Efek Indonesia, dengan menawarkan sebanyak-banyaknya 20 persen saham kepada publik. Dalam aksi korporasi itu, bertindak sebagai joint lead underwriters adalah PT BNI Sekuritas dan PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia.

Adapun penawaran awal (bookbuilding) saham dijadwalkan pada 14 - 26 Juli 2023. Surat pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) diharapkan untuk dapat diperoleh pada 31 Juli 2023. Setelah itu, penawaran umum akan dilaksanakan pada 2- 4 Agustus 2023, dan pencatatan saham (listing) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 8 Agustus 2023 mendatang.

Menurut Djohan, dana yang diperoleh dari IPO sekitar 37 persen akan digunakan untuk ekspansi bisnis eksisting, kemudian 13,75 persen untuk mendukung ekspansi bisnis baru, dan 49,25 persen akan digunakan sebagai modal kerja.

Hingga akhir 2022, perusahaan membukukan pendapatan 3,04 triliun rupiah dengan rata-rata pertumbuhan tahunan (CAGR) antara 2020-2022 sebesar 24,11 persen. Pencapaian tersebut didapat dari dukungan penjualan melalui 28 mono-brand store, 36 toko multi-brand store, 56 distribution centre, serta official stores di 3 platform e-commerce yaitu Tokopedia, Shopee, dan Blibli.

Selain itu, juga memiliki jangkauan kepada lebih dari 6,5 juta member MyEraspace yang ada di layanan e-commerce eraspace.com yang menawarkan beragam tingkatan hadiah dan manfaat eksklusif untuk memudahkan belanja bagi para pelanggan.

Sementara itu, laba bersih pada akhir tahun lalu tercatat 184 miliar rupiah, dengan rata-rata pertumbuhan tahunan antara 2020-2022 sebesar 58,60 persen.

Ke depan, perusahaan juga akan terus memperluas portofolio brand internasional di sektor-sektor yang menjadi fokusnya dengan harapan akan mampu mendongkrak kinerja perusahaan.

Baca Juga: