Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky pada hari Senin (6/12) pergi ke garis depan untuk melihat keadaan dan separatis pro-Rusia di timur negara itu. Pada puncak ketegangannya, Rusia mempersiapkan invasi ke negara tetangganya.

"Saya merasa terhormat bisa bersama Anda hari ini, terima kasih telah melindungi kedaulatan dan integritas wilayah Ukraina," kata Volodymyr Zelensky saat mengunjungi medan pertempuran Ukraina di wilayah Donetsk yang dilansir dari Lematin.

Pada gambar yang diterbitkan oleh Kepresidenan, dapat dilihat Volodymyr Zelensky memakai helm dan rompi kamuflase e-balle, berjalan di parit bersama para prajurit.

"Dengan orang-orang seperti Anda, kami akan menang tanpa gagal," yakinnya sambil menyerahkan hadiah kenegaraan kepada tentara, pada peringatan 30 tahun pembentukan angkatan bersenjata negara Ukraina yang bekas negara Uni Soviet.

Kiev menuduh, Moskow membantah

Kunjungan itu dilakukan di tengah ketegangan yang meningkat antara Rusia dan Ukraina, yang didukung oleh sekutu Baratnya, yang menuduh Kremlin sedang mempersiapkan invasi ke Ukraina.

Menurut pernyataan seorang pejabat senior Amerika kepada Washington Post, Rusia sedang bersiap untuk meluncurkan, pada awal 2022, serangan yang melibatkan hingga 175.000 orang.

Moskow telah berulang kali membantah kecenderungan berperang dan menuduh negara-negara Barat meningkatkan provokasi.

Topik ini akan disampaikan pada hari Selasa (7/12) dalam sebuah wawancara melalui konferensi video yang sangat ditunggu-tunggu antara Presiden Rusia Vladimir Putin dan mitranya dari AS Joe Biden.

Sejak 2014, Ukraina telah dilanda perang dengan separatis pro-Rusia, di antaranya Kremlin dianggap sebagai bapak penghasut militer, meskipun dia menyangkal. Konflik, yang telah merenggut lebih dari 13.000 nyawa, dimulai setelah aneksasi Rusia atas semenanjung Krimea.

Washington siap memperkuat kehadirannya jika terjadi serangan Rusia

Amerika Serikat akan merespons dengan baik jika sekutunya di Eropa Timur menyerukan peningkatan kehadiran militer jika terjadi serangan ke Ukraina oleh Rusia, kata seorang pejabat senior Gedung Putih, Senin (6/12).

"Jika Putin pindah, akan ada peningkatan permintaan dari sekutu Eropa Timur kami, untuk lebih banyak pasukan, kemampuan, dan latihan," katanya. Sementara itu, Joe Biden akan bertemu dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dalam beberapa hari setelah pertemuannya, yang dijadwalkan Selasa (7/12), dengan Vladimir Putin.

Baca Juga: