JAKARTA - Jepang dan Uni Eropa sepakat memperkuat kerja sama untuk menangani Russia atas invasi negara itu terhadap Ukraina, kata Perdana Menteri , Kamis, saat konflik terus berlangsung dan sanksi terhadap Moskow diperketat.

Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen, Presiden Dewan Eropa Charles Michel, dan PM Kishida saat konferensi gabungan di Tokyo mengatakan mereka akan melanjutkan pembicaraan mengenai strategi memaksimalkan kemitraan untuk menangani Russia di sejumlah sektor seperti energi.

"Kami menyambut baik sikap Jepang yang semakin tangguh terhadap Russia," kata von der Leyen di awal pertemuan.

Tokyo bergabung dengan Uni Eropa dan Grup 7 (G7) untuk menjatuhkan sanksi perdagangan terhadap Russia, yang menyebut aksinya di Ukraina sebagai "operasi militer khusus."

Sanksi tersebut telah membatasi kemampuan Moskow untuk mengekspor minyak dan gasnya.

Namun, Jepang sangat bergantung pada impor energi, termasuk pembelian dari Russia.

Pekan lalu,Kishida mengatakan Jepang "pada dasarnya" bakal melarang impor minyak Russia tetapi pihaknya lebih keberatan untuk melepaskan diri dari sejumlah proyek.

Ketiga pejabat itu bertemu di ibu kota Jepang untuk menghadiri konferensi tahunan, yang pada 2021 digelar secara daring akibat pandemi Covid-19.

Von der Leyen akan meninggalkan Jepang pada Kamis sore, sementara Michel akan mengunjungi kota peringatan nuklir Hiroshima dan kembali pada akhir pekan.

Baca Juga: