Pejabat Direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Afrika Ahmed Ogwell mengungkapkan, kasus dugaan cacar monyet telah mencapai 1.597 kasus sejak awal 2022. Dari jumlah tersebut, 66 kasus berujung kematian.

Ouma mnegatakan, penyakit tersebut hingga saat ini belum bisa dikendalikan di Afrika. Menurutnya, kampanye vaksinasi cacar untuk menangani wabah cacar monyet di seluruh dunia harus dimulai di Afrika.

"Posisi kami adalah bahwa vaksinasi adalah alat penting dan perlu dimulai di sini di Afrika. Di sini bebannya lebih besar, risikonya lebih tinggi, dan penyebaran geografisnya juga lebih luas," kata Ouma, dikutip dari Reuters, Jumat (17/6).

Negara-negara Afrika yang telah melaporkan kasus yang dikonfirmasi adalah Kamerun, Republik Afrika Tengah, Republik Kongo, Republik Demokratik Kongo, Nigeria, Maroko, Ghana, Liberia, dan Sierra Leone, kata Ouma.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) akan mengadakan komite darurat minggu depan untuk menilai apakah wabah cacar monyet merupakan keadaan darurat kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian internasional.

Cacar monyet adalah endemik di beberapa bagian Afrika. Lebih dari 30 negara di mana penyakit virus tidak endemik telah melaporkan wabah tahun ini, kebanyakan di Eropa.

Baca Juga: