Indonesia sedang menjalin kerjasama dengan Pemerintah Korea Selatan serta PT Kereta Api Indonesia atau KAI yang sedang dalam proses pembuatan KF-21 Boramae. Bahkan pada akhir bulan ini, KAI akan melakukan uji terbang perdana.

"Tes penerbangan pertama diperkirakan akan berlangsung pada minggu ketiga atau keempat Juli," kata manajer senior divisi Program KF-X di KAI Kim Nam-shin seperti yang dilansir oleh Korea Times, pada Selasa (19/7).

KF-21 Boramae sendiri masuk ke dalam jet generasi 4.5. Beberapa jet yang setipe dengan KF-21 Boramae antara lain jet jenis F-15E/EX Strike Eagle milik negara Amerika Serikat (AS), jet Chengdu J-10 C milik negara Tiongkok, dan jet jenis Sukhoi Su-35 kepunyaan Rusia.

Jet KF-21 merupakan upaya Korea Selatan untuk bisa lepas dari ketergantungan teknologi AS dalam persenjataan militer negara ginseng itu. Dalam proses mengerjakan KF-21 Boramae, Korea Selatan juga turut bekerjasama dengan Indonesia di bawah program Defense Acquisition Program Administration.

Melansir Yonhap News, ada sebanyak 114 orang insinyur Indonesia yang berangkat ke Korea Selatan untuk mengerjakan jet dengan jenis KF-21 Boramae ini. Tidak hanya itu diketahui Indonesia juga menanggung sekitar 20 persen biaya atau sekitar 1,7 triliun Won (sekitar Rp 19 trilun).

Berikut informasi dan spesifikasi dari jet KF-21 Boramae, jet ini memiliki panjang yang mencapai 55 kaki atau setara dengan 16,7 meter. Kemudian jet ini juga dibuat dengan lebar sayap mencapai 10,6 meter.

Kendaraan militer angkatan udara ini dibuat dengan memiliki panjang sayap yang sedikit lebih panjang dari F-35A Joint Strike Fighter, namun lebih kecil dari F/A-18E/F Super Hornet dan F-22 Raptor.

KF-21 juga memiliki 10 external hardpoints untuk membawa senjata, pod sensor, dan bahan bakar. Berat minimum KF-21 saat meluncur bisa mencapai 17 ribu pounds atau sekitar 7.700 kg, sementara berat maksimalnya mencapai 56.400 pounds atau 25 ribu kg.

Lebih lanjut, KF-21 dibekali BAE's Meteor air to-air missile dan Saab atau MBDA Taurus missile. Selain itu, KF-21 juga dipersenjatai M61 20-milimeter gatling gun dari General Electric.

Menurut KAI, KF-21 Boramae bisa mencapai kecepatan maksimal 22 ribu kilo meter per jam atau sekitar Mach 2.

KAI juga membenamkan sistem elektrik mutakhir dalam KF-21 serta radar yang mampu mendeteksi ancaman udara serta pencarian inframerah.

Ada pula sistem pelacakan yang bisa mendeteksi lawan secara diam-diam dalam jarak dekat beserta sistem optik elektrik yang bisa mendeteksi musuh di darat.



Baca Juga: