Siapa yang tak kenal dengan Desa Cimande Jaya, Kecamatan Caringin, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, kota dengan berbagai potensi yang tersimpan didalamnya. Cimande merupakan kawasan dengan hawa sejuk yang membuat daerah ini sangat cocok dan nyaman untuk ditingali oleh siapapun.

Cimande juga terkenal dengan warisan kebudayaanya yaitu pencak silat yang sudah terkenal hingga mancanegara dan telah tersebar diberbagai daerah di Indoenesia dengan berbagai nama perguruan pencak silat, jurus pencak silat Cimande ini memiliki sekitar 33 jurus didalamnya. Murid dari pencak silat Cimande ini pun berasal dari berbagai negara seperti Belanda dan Singapura.

Namun dibalik potensi alam dan warisan kebudayaan yang tersedia di Desa Cimande ini ada banyak sekali potensi wisata lainnya yang bisa menjadi salah satu penyumbang pendapatan daerah tersebut, yaitu wisata religi sekaligus sejarah yaitu Makam Eyang Rangga Wulung. Makam ini dijadikan kunjungan wisata religi bagi para wisatawan baik lokal maupun asing.

M. Sudarma adalah salah satu keturunan dari Eyang Rangga Wulung. Kepada Koran Jakarta dan mahasiswa Universitas Pancasila Jakarta, Windy Jane Surya, akhir pekan ini mengatakan, "Eyang Rangga Wulung sendiri adalah seorang sesepuh yang datang ke desa Cimande untuk menyebarkan ajaran syariat Islam". Seperti yang dilakukan oleh Eyang Rangga Wulung ini dimana pada sekitar abad ke-17 ketika masa penjajahan Portugis di Indonesia ia datang ke Desa Cimande ini dengan tujuan untuk menyebarkan syariat Islam.

Desa Cimande ini memang terkenal dengan masyarakatnya yang sangat agamis, sehingga perjuangan yang dilakukan oleh Eyang Rangga Wulung inilah yang akhirnya diketahui oleh semua orang dan menjadi daya tarik sehingga orang mau datang untuk berziarah ke makam Eyang Rangga Wulung.

Makam ini akan sangat ramai pengunjungnya pada setiap perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW yakni setiap tanggal 14 dan 15 bulan Maulid, dimana seluruh pengunjung dari berbagai daerah seperti Bali, Jambi, Ternate, dan daerah lainnya.

Bukan hanya pengunjung atau peziarah lokal saja yang datang namun luar negeri seperti Singapura, Malaysia dan Belanda juga rutin datang untuk berjiarah ke makam Eyang Rangga Wulung tersebut untuk berziarah sekaligus bersilaturahmi dengan warga sekitar keturunan dari Eyang Rangga Wulung. Pengunjung asing ini mengetahui makam ini adalah karena kebanyakan dari mereka pernah menjadi murid di perguruan pencak silat Cimande yang ada di pendopo dekat dengan makam.

sur/AR-3

Baca Juga: