JAKARTA - Tentara Israel kembali menyerang Palestina pada Jumat (5/8/2022) lalu. Serangan ini menyebabkan jatuhnya puluhan korban jiwa dan kerusakan fasilitas umum di Gaza.

Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerja sama Internasional, Prof Sudarnoto Abdul Hakim menyebut bahwa Israel sebagai teroris ganas di abad 21.

"Israel adalah teroris ganas di abad 21 ini yang melawan hukum internasional dan konvensi Jeneca yang keempat," kata Prof Sudarnoto dalam keterangan yang dikutip dari rilis MUI, Minggu (7/8/2022).

Prof Sudarnoto mengatakan, serangan ini adalah program sistemastis yang dilancarkan oleh zionisme dalam waktu yang panjang. Tujuannya untuk melumpuhkan kekuatan perlawanan rakyat Palestina, sekaligus menundukkan dan merampas seluruh wilayah Palestina.

"MUI kembali menegaskan bahwa Israel adalah kekuatan jahat yang nyata yang dengan congkak melakukan aksi-aksi brutal secara kasat mata," tegasnya.

Prof Sudarnoto menilai, narasi yang selalu dikembangkan oleh Israel adalah melumpuhkan musuh Israel. Bagi Israel, kata Prof Sudarnoto, semua kekuatan yang melawan Israel adalah teroris yang harus dihancurkan.

"Padahal tindakan-tindakan zionis Israel sudah sangat nyata sebagai tindakan teror," terangnya.

Prof Sudarnoto menilai, Israel sebagai teroris terganas di abad 21 ini karena telah melakukan berbagai bentuk kejahatan seperti kejahatan kemanusiaan, agama dan penghancuran ekonomi.

MUI menyayangkan PBB belum memiliki kekuatan yang efektif untuk menghentikan aksi brutal Israel terhadap Palestina. Bahkan, Amerika Serikat juga belum mampu menunjukkan kedigdayaanya untuk menekan dan menghancurkan negara teroris seperti Israel.

Padahal, Amerika Serikat adalah negara yang paling lantang menyatakan untuk siap perang melawan terorisme.

"Saya berharap Amerika Serikat harus benar-benar menunjukkan niat baik dan keseriusannya untuk melawan terorisme yang dilancarkan oleh siapapun termasuk oleh Israel," kata Prof Sudarnoto.

Prof Sudarnoto berharap, Amerika Serikat dapat tampil di sidang-sidang PBB sebagai ksatria yang gagah dan berani membela kemanusiaan, kedaulatan rakyat dan bangsa manapun, serta membela hukum internasional.

Menurut dia, penjajah seperti Israel harus disingkirkan dan diseret ke Mahkamah Internasional, serta diberikan sanksi yang setimpal atas semua dosa Israel dan seluruh kerusakan yang ditimbulkan.

"Jangan lagi bermain-main dengan Veto yang ternyata hanya menyenangkan Israel dan menghancurkan Palestina," tegasnya.

Kepada umat Islam dan bangsa Indonesia pada umumnya, MUI menyerukan agar jangan percaya kepada narasi-narasi yang menyesatkan dan destruktif yang dilancarkan oleh zionisme Israel dimana-mana termasuk melalui media sosial.

Prof Sudarnoto berpandangan, perlawanan terhadap kezaliman yang dilakukan oleh siapa saja termasuk oleh otoritas Israel adalah perjuangan abadi sampai kezaliman dan penjajahan berhasil dihentikan atau dikalahkan.

Menurutnya, semua penjajah akan mengatakan bahwa perlawanan adalah kejahatan dan teroris. Oleh karenanya, dia menyerukan semua pihak yang mengerti dan menyadari apa yang dilakukan oleh rakyat dan bangsa Palestina perlu melakukan 'konter narasi'.

Konter narasi itu, kata Prof Sudarnoto, harus dilakukan secara massif dan ekstensif yang menegaskan bahwa otoritas Israel adalah penjahat dan teroris.

"Selebihnya kita serahkan kepada Allah untuk memberikan kekuatan untuk mengalahkan penjajah," pungkasnya.

Baca Juga: