JAKARTA - Menko Polhukam Mahfud MD buka-bukaan bagaimana jahatnya pengusaha yang menyalahgunakan memo penanganan pandemi korona yang dikeluarkan melalui Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KCPEN).

Memo tersebut membebaskan pajak impor agar penanganan korona berlangsung cepat. Tapi malah disalahgunakan.

"Waktu itu kita sedang panik jadi mempermudah kebijakan malah diselewengkan. Banyak orang menyalahgunakan minta memo saya bahwa ini mendatangkan barang ini, ini, dari luar negeri untuk bantuan Covid-19. Padahal yang diimpor 10 juta yang dibantu cuma 100 biji," kata Mahfud saat webinar dengan Majelis Guru Besar Universitas Islam Indonesia (UII), Kamis (18/11).

Bukan hanya mendengar kelakukan buruk itu Mahfud mengaku tahu langsung kelakukan pengusaha seperti di atas karena turut menghitung berapa banyak dari yang diimpor pengusaha yang kemudian diberikan kepada masyarakat.

Menurutnya, di tengah kondisi kepanikan akibat pandemi, pemerintah memang mendorong pengusaha untuk membuat pabrik alat kesehatan. Apalagi, pada awal pandemi korona di Indonesia sempat terjadi krisis alat kesehatan dan masker. Termasuk pula para perguruan tinggi diminta untuk berinovasi, mulai dari alkes hingga obat-obatan.

"Seperti UGM buat lahir GeNose. Unair buat lima ramuan obat kalau penyakitnya berkomunikasi gula ini obatnya, ITB mengeluarkan," jelasnya.

Baca Juga: