TRENGGALEK - Desa Sawahan di Watulimo, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur memiliki potensi besar produk pertanian durian. Melimpahnya durian membuat petani dan UMKM berlomba menjual produk ini. Namun, produksi yang berlimpah juga menimbulkan limbah kulit durian.

Melihat itu, mahasiswa Universitas Brawijaya (UB) dari kelompok 474 yang sedang melakukan kuliah kerja nyata (KKN) di desa itu tergerak untuk melakukan sosialisasi pengolahan dan pemanfaatan limbah kulit durian pada Minggu (23/7).

Hal itu disampaikan salah satu mahasiswa KKN UB, Patrick Mario Tweeda, Senin (24/7).

"Kami melakukan sosialisasi kepada masyarakat terkait limbah kulit durian agar dapat diolah menjadi biobriket yang memiliki nilai ekonomis," kata Ida Bagus Krishna Wijaya, mahasiswa UB ketika sosialisasi, didampingi Shellen Manarotuz Zulfa, Nadiyah Hasna Nurfitra, dan Asmi Aulia Kusumaningrum.

Dikatakannya, hasil yang ditawarkan melalui program kerja ini berupa pengurangan limbah kulit durian, kebersihan lingkungan, serta peningkatan perekonomian masyarakat.

"Biobriket adalah sebuah pengolahan pencampuran arang yang terproses dengan bahan penguat lalu dicetak dalam bentuk tertentu hingga padat," katanya.

Dijelaskannya, potongan limbah kulit durian yang telah kering lalu dibakar. Arang hasil pembakaran kemudian dihancurkan dan diayak hingga menjadi bubuk arang.

Untuk proses pengarangan diperlukan langkah-langkah sebagai berikut:

  1. Siapkan alat dan bahan,
  2. Buat api pada tungku dengan media bakar,
  3. Msukkan 10 potong kulit durian ke dalam kaleng bakar dan ditutup,
  4. Tempatkan kaleng bakar tersebut diatas tungku bakar kira-kira dua menit,
  5. Selama pembakaran berlangsung, tutup kaleng bakar dibuka dengan interval waktu setiap 30 detik,
  6. Pastikan pembakaran tidak sempurna dengan potongan kulit durian berubah menjadi abu,
  7. Ketika sudah berubah warna menjadi hitam, kaleng diangkat dari tungku dan potongan kulit durian (arang) dikeluarkan,
  8. Lalu, arang ditumbuk hingga menjadi bubuk arang,
  9. Bubuk arang diayak atau disaring dengan hasil saringan dipisahkan,
  10. Jika masih belum menjadi arang, dapat diulang kembali dari tahap (5) hingga (9).

Sementara untuk proses pencetakan, serbuk arang yang telah jadi kemudian disisihkan. Selanjutnya dilakukan pembuatan adonan pasta dari tepung kanji dan air panas.

Adapun langkah-langkah pembuatan adonan pasta hingga pencetakan antara lain:

  1. Panaskan air hingga mendidih,
  2. Campurkan air panas dan tepung kanji dengan perbandingan (1:1), atau air secukupnya.
  3. Aduk adonan pengerat hingga konsistensi kental,
  4. Siapkan serbuk arang dan campurkan ke dalam wadah yang sama dengan adonan pengerat tadi dengan komposisi perbandingan (10:1),
  5. Aduk adonan hingga merata,
  6. Adonan selanjutnya akan dicetak dan dipadatkan,
  7. Hasil cetakan kemudian akan dijemur kembali hingga padat dan kering kira-kira 1-2 hari (hingga kering).

Baca Juga: