JAKARTA - Para mahasiswa diundang menjadi relawan penanganan pandemi Covid-19, terutama dari fakultas-fakultas bidang kesehatan tingkat akhir. Hal tersebut disampaikan Mendikbud, Nadiem Makarim, di Jakarta, Minggu (22/3). "Mereka akan membantu masyarakat secara sukarela untuk mencegah persebaran Covid-19.," ujar Nadiem.

Nadiem menekankan undangan ini bersifat sukarela tanpa paksaan. Meski begitu, dalam kondisi darurat seperti ini, tenaga para petugas medis benar-benar sangat diperlukan. Ia menegaskan, mahasiswa relawan tersebut tidak serta merta langsung menangani pasien. Mereka akan diarahkan untuk membantu program-program komunikasi, informasi, dan edukasi masyarakat. Mereka akan melayani call center dan menyiapkan diri sebagai tenaga bantuan dalam kondisi darurat sesuai kompetensi.

"Para relawan akan fokus mengedukasi, mencegah, dan mengendalikan pandemi Covid-19," jelasnya. Nadiem menyebut, mahasiswa yang berminat akan dilatih dan didampingi. Selain itu, mereka juga akan mendapat alat perlindungan diri sesuai dengan standar WHO.

Ia menambahkan, para mahasiswa tersebut akan mendapat insentif dari kemendikbud dan sertifikat pengabdian kepada masyarakat yang dapat disesuaikan oleh universitas masing-masing. Dengan begitu, kegiatan tersebut menjadi bagian penilaian kinerja dalam program Co-Assistant atau sebagai satuan kredit semester.

Lebih jauh Nadiem minta rektor atau Direktur Politeknik Kesehatan menyosialisasikan inisiatif ini kepada mahasiswa tingkat akhir. "Saat ini, proses koordinasi dengan berbagai pimpinan perguruan tinggi terus dilakukan," pungkasnya.

Plt Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Nizam, berharap inisiatif yang digagas tersebut mampu meningkatkan kompetensi dan membentuk jiwa kemanusiaan para mahasiswa. Apalagi mereka calon dokter dan tenaga medis. "Inisiatif ini sejalan dengan kebijakan Merdeka Belajar yaitu Kampus Merdeka yang telah diluncurkan Mendikbud," jelasnya.

Nizam menyebut, kemendikbud telah mengoordinasikan dan mengonsolidasikan 26 Fakultas kedokteran dan Rumah Sakit Pendidikan sebagai sub-center untuk screening dan penanganan pasien Covid-19. Dia juga bekerja sama dengan Ikatan Senat Mahasiswa Kedokteran Indonesia dan Asosiasi Institusi Pendidikan Kedokteran Indonesia. ruf/G-1

Baca Juga: