SURABAYA - Empat mahasiswa Departemen Teknik Elektro Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya melakukan inovasi konsep pembangkit listrik tenaga gelombang laut yang diberi nama Indonesia Tidal Power (INTIP). Konsep buatan Ghufron Fawaid, Muhammad Rifky Abdul Fattah, Pinanggih Rahayu, dan Aniq Jazilatur ini menyempurnakan pembangkit energi listrik tenaga gelombang yang sekarang paling banyak digunakan, Oscilating Water Column.

Juru bicara tim, Muhammad Rifky Abdul Fattah, mengungkapkan Oscilating Water Column masih memiliki kekurangan karena tingkat efisiensinya masih rendah, sehingga menyebabkan suplai udara ke generator tidak kontinu. Dalam hal ini, Abdul dan tim membuat inovasi pembangkit listrik sistem kombinasi tenaga gelombang laut tipe Oscilating Water Column dan angin yang memanfaatkan sistem katup.

"Pembangkit inovatif ini kemudian diberi nama Indonesia Tidal Power (INTIP)," ujarnya di Surabaya, Jawa Timur, Kamis, (3/1).

Abdul menuturkan, dari hasil pengujian, nilai tegangan yang dihasilkan INTIP mengalami peningkatan sebesar 24 persen dibandingkan dengan teknologi konvensional. Sistem katup INTIP membuat sistem searah sehingga terdapat celah udara bertekanan yang mengalir dengan bebas. "Kemudian, kami manfaatkan udara bertekanantersebut untuk menggerakkan pembangkit listrik tenaga angin," ujarnya.

Dia berharap, inovasi yang mereka tawarkan ini mampu membantu memenuhi kebutuhan listrik di daerah 3T (Tertinggal, Terdepan, dan Terluar) yang berlokasi di sekitar kawasan pesisir.

"Pengaplikasian alat ini diletakkan di pesisir laut dan sangat cocok digunakan sebagai pembangkit listrik di pesisir pulau daerah 3T tersebut," kata dia.

Menurut Abdul, alasan mendasar yang melatari ide konsep tersebut disebabkan kebutuhan energi listrik nasional yang selalu meningkat setiap tahunnya. Untuk itu, Indonesia harus memanfaatkan potensi energi yang ada. SB/E-3

Baca Juga: