Jakarta - Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) DKI Jakarta mengajak mahasiswa untuk ikut mengawasi Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 karena perannyasebagai kaum intelektual diperlukan untuk ikut menyampaikan informasi yang benar.

"Kami berharap mahasiswa tidak ikut menyebarkan ujaran kebencian, hoaks, apalagi berita yang kira-kira memicu hal-hal yang tidak kita inginkan pada proses pemilu," ujar Koordinator Divisi Pencegahan dan Partisipasi Masyarakat Bawaslu DKI Jakarta Burhanuddin kepada ANTARA di Jakarta, Rabu.

Oleh karena itu, lanjut dia, pihaknya terus melakukan sosialisasi pengawasan Pemilu 2024 ke berbagai kampus di Ibu Kota, termasuk Universitas Nasional (Unas).

Menurut Burhanuddin, mahasiswa saat ini adalah generasi Z yang mayoritas akrab dengan media sosial.

"Kami juga ingin mereka (mahasiswa) memberikan informasi atas dugaan pelanggaran yang terjadi," kata Burhanuddin.

Bawaslu DKI sudah menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) dengan 35 kampus di DKI Jakarta.

Kemudian, Bawaslu juga menyambangi kampus-kampus secara langsung dengan memberikan pemahaman terkait pengawasan Pemilu 2024.

Sebelum Unas, kegiatan sosialisasi juga telah dilakukan di Institut Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (IISIP) Jakarta, Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia (Unusia), Universitas Persada Indonesia Y.A.I dan Universitas Islam Jakarta.

Selama kunjungan ke kampus-kampus, lanjut Burhanuddin, Bawaslu DKI juga mengajak mahasiswa untuk terlibat langsung mengawasi Tempat Pemungutan Suara (TPS) guna mencegah kecurangan.

Bawaslu membuka perekrutan pengawas TPS hingga 23 hari sebelum 14 Februari 2024.

"Program ini kami lakukan karena kami memiliki keyakinan mahasiswa sebagai kaum intelektual bisa independen dan tidak terafiliasi dengan partai politik," kata Burhanuddin.

Baca Juga: