Jakarta - Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Teten Masduki mengajak mahasiswa untuk membangun dan mengembangkan wirausaha muda berbasis riset agar mampu menghasilkan inovasi dan produk unggulan dalam mewujudkan ekonomi baru yang menyejahterakan.
"Wirausaha muda seperti itu harus dilakukan secarabydesigndari kalangan perguruan tinggi," kata Teten pada acara Entrepreneur Hub Goes to Campus Universitas Gadjah Mada di Yogyakarta, Selasa, dikutip dari siaran pers Kemenkop UKM.
Dalam acara yang dihadiri sekitar 600 wirausaha muda Yogyakarta itu, Teten menjelaskan bahwa untuk menghasilkan wirausaha muda yang sukses diperlukan sinergi dengan dunia akademik, yaitu dengan memanfaatkan hasil-hasil penelitian, lalu memfasilitasi pengembangannya melalui inkubator bisnis, dan akhirnya memberikan dukungan finansial.
Dengan terciptanya wirausaha dari kalangan terdidik, Teten yakin wirausaha yang lahir akan lebih inovatif, tangguh, dan siap berkompetisi di pasar global.
Namun, dia mengakui belum semua perguruan tinggi memiliki kurikulum yang mendukung anak muda menjadi wirausaha.
Padahal, ada survei menyebutkan bahwa sekitar 72 persen anak muda kini bercita-cita menjadi pengusaha ketimbang karyawan.
"Memang ada beberapa kampus yang sudah berubah pola pikirnya. Mereka tidak lagi mewajibkan skripsi, melainkan perencanaan bisnis sejak awal kuliah. Setelah lulus sarjana, dia menjadi pebisnis," ucap Teten.
Pada kesempatan sama, Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Pengabdian kepada Masyarakat dan Alumni UGM Arie Sujito menyebutkan bahwa kolaborasi antara UGM dan Kemenkop UKM bertujuan membentuk wirausaha yang berdaya dan menciptakan ekosistem yang inklusif.
Menurut Arie, Indonesia harus bersiap untuk menyambut bonus demografi dan diharapkan mahasiswa bisa menjadi kekuatanentrepreneur.
Pada kesempatan itu, Kemenkop UKM juga menggelar Offline Consultation Program Entrepreneur Development (Entredev) 2024 bertemaOffline ConsultationdanEntredev Nyomblangin.
Menurut Deputi Bidang Kewirausahaan Kemenkop UKM Siti Azizah, kegiatan ini merupakan bagian inti dari tahapanGrowth Sprintdalam Program Entredev 2024, untuk memberikan kesempatan peserta untuk berkonsultasi langsung dan intensif dengan para pendamping.
"Tujuannya untuk merealisasikan target jangka pendek bisnis yang telah direncanakan, serta menambah jaringan kemitraan bersama pemangku kebijakan," kata Azizah.
Acara itu diikuti 300 peserta yang terpilih dari 2.300 peserta Entredevdan berhak mengikuti tahapanGrowth Sprintdi Yogyakarta.
Menurut Azizah, Yogyakarta memiliki potensi besar dalam mencetak wirausaha muda inovatif, berbasis kearifan lokal, dan mampu memanfaatkan peluang.
Mahasiswa Diajak Berwirausaha dengan Berbasis Riset
11 September 2024, 00:25 WIB
Waktu Baca 2 menit