JAKARTA - Produsen etanol, PT Madusari Murni Indah Tbk (Molindo) berhasil membukukan laba bersih pada 2023 sebesar Rp94,1 miliar atau meningkat lebih dari 200% dari laba bersih pada 2022 sebesar Rp30 miliar. Dari jumlah itu, sekitar Rp83,5 miliar diatribusikan kepada pemilik Entitas Induk Perusahaan, sedangkan Rp10,6 miliar diatribusikan kepada kepentingan nonpengendali atau dividen tunai.

Direktur Utama Madusari Murni Indah, Adikin Basirun mengungkapkan strategi Molindo yang berfokus pada pasar khusus yang membutuhkan produk etanol food grade berkualitas tinggi membuahkan hasil positif, terutama dalam meningkatkan laba kotor keseluruhan sebesar Rp24,8 miliar atau meningkat sebesar 7 persen.

"Selain itu, salah satu strategi utama perusahaan dalam mengembangkan pasar ekspor etanol dan pupuk telah berkontribusi pada peningkatan margin kotor karena menguatnya nilai tukar dollar AS pada 2023," ujarnya saat paparan kinerja perseroan 2023 yang dipantau secara daring di Jakarta, Rabu (29/5).

Adikin mengungkapkan produsen etanol lokal di Indonesia terkena dampak negatif atas penurunan harga etanol akibat impor etanol dari Pakistan dengan tarif nol persen, yang menyebabkan kelebihan pasokan etanol di pasar dalam negeri. Selain itu, tingginya harga bahan baku (tetes tebu) di Indonesia yang juga diekspor ke negara lain membuat produsen etanol lokal kesulitan bersaing dengan etanol impor dengan tarif nol persen.

"Karena alasan inilah Molindo memutuskan untuk mengurangi pangsa pasarnya di pasar etanol yang sensitif terhadap harga yang mengakibatkan penjualannya menurun," ujarnya.

Manajemen Molindo berkomitmen untuk memanfaatkan aset-aset yang tidak digunakan dengan cara menjual tanah yang tidak digunakan tersebut di harga pasar yang berlaku. Pada 2023, Molindo membukukan keuntungan sebesar Rp51,5 miliar atas penjualan aset yang tidak digunakan.

Hasil penjualan aset yang tidak digunakan tersebut digunakan untuk membayar di muka pinjaman angsuran jangka panjang sehingga menghasilkan biaya keuangan yang lebih rendah pada 2023.

Molindo memperkirakan kondisi ke depan akan lebih menantang, khususnya kenaikan harga bahan baku (tetes tebu) yang disebabkan oleh berkurangnya pasokan tetes tebu akibat El Nino dan diperparah dengan ekspor tetes tebu ke negara lain. Karena itu, produsen etanol di Indonesia harus segera menaikkan harga jual produk etanol.

Molindo akan terus melanjutkan rencananya untuk mendiversifikasi sumber bahan baku dan penawaran produknya, termasuk bioetanol. Molindo juga terbuka untuk menjajaki peluang dengan mitra lain dengan teknologi baru dalam produksi etanol menggunakan sumber bahan baku baru.

"Tentu saja, inisiatif ini memerlukan sumber daya keuangan tambahan. Oleh karena itu, Molindo terbuka untuk bermitra dengan investor baru yang tertarik dengan produk kami dan peluang bisnis baru," pungkasnya.

Baca Juga: