JAKARTA -Presiden Prancis Emmanuel Macron mencuit di Twitter bahwa "warga Kurdi-Prancis telah menjadi sasaran serangan keji di jantung kota Paris. Belasungkawa kami pada para korban, orang-orang yang berjuang untuk hidup, keluarga dan orang yang mereka cintai".

Anggota komunitas Kurdi di Paris yang terkejut dengan insiden ini mengatakan baru-baru ini polisi telah memperingatkan mereka tentang ancaman terhadap warga Kurdi, dan menuntut keadilan setelah penembakan itu.

Seorang pekerja konstruksi yang sedang bekerja di dekat lokasi penembakan itu mengatakan melihat penyerang pertama-tama pergi ke Pusat Kebudayaan Kurdi, kemudian ke restoran dan salon rambut. Pekerja itu mengatakan kepada Associated Press bahwa ia melihat penyerang itu melukai tiga orang sebelum dua orang turun tangan dan menghentikan aksinya.

Pekerja yang berbicara dengan syarat namanya tidak dipublikasikan karena khawatir dengan keselamatannya, menggambarkan penyerang sebagai sosok pendiam dan tenang, yang membawa pistol kaliber kecil.

Berivan Firat mengatakan secara keseluruhan 10 orang luka-luka, termasuk satu luka kritis. Serangan ini mendahului peringatan 10 tahun serangan tahun 2013 yang menewaskan tiga politisi perempuan Kurdi di Paris.

Prancis dilanda serangkaian serangan mematikan yang dilakukan oleh kelompok ekstremis tahun 2015 dan 2016, dan hingga kini tetap waspada terhadap kekerasan terkait terorisme. VOA melaporkan, Sabtu (24/12).

Baca Juga: