JAKARTA - Puasa selain menjadi kewajiban ibadah juga menawarkan ragam manfaat kesehatan, termasuk menjadi momentum penyembuhan penyakit maag bagi mereka yang memperhatikan kesehatan lambungnya. Pada saat berpuasa, kadar hormon gastrin dalam tubuh akan membantu menurunkan asam lambung.

Selain itu, adaptasi kondisi asam lambung juga biasanya terjadi pada awal puasa dan akan kembali normal pada minggu kedua apabila diikuti dengan pola berpuasa yang sehat. Namun, mereka yang abai dengan kesehatan lambung saat berpuasa dapat memicu kondisi maag menjadi kronis yang biasanya ditandai dengan gejala seperti nyeri pada perut atas, sering mual dan muntah, perut kembung dan begah, nafsu makan menurun hingga penurunan berat badan.

"Berbeda dengan maag akut yang sifatnya sementara, maag kronis identik terjadi berulang kali dalam jangka waktu yang lebih panjang," ujar Chief of Medical Halodoc dr. Irwan Heriyanto, MARS, melalui keterangan tertulis Senin (3/4).

Ia menyarankan penderita maag harus berhati-hati selama awal puasa karena potensi terjadinya maag kronis lebih besar pada periode ini. Maag kronis berbeda dari maag biasa karena kondisi luka dan peradangan pada dinding lambung sudah berlangsung dalam waktu yang cukup lama dan berulang-ulang.

Selain itu kada dr Irwan, sakit maag dapat semakin parah selama bulan puasa apabila sering mengonsumsi makanan berminyak dan berlemak, serta minuman berkarbonasi. Kebiasaan seperti tidak makan sahur, makan berlebihan saat berbuka, serta stres dan kelelahan juga dapat memicu penyakit maag menjadi kronis.

Perlu untuk diketahui bahwa penyakit maag yang telah berkembang menjadi maag kronis berpotensi untuk memunculkan masalah kesehatan lain yang lebih serius. Beberapa penyakit yang dapat muncul apabila maag kronis tidak segera diobati adalah kanker lambung, kanker kerongkongan, Penyempitan kerongkongan (striktur esofagus), dan Luka di kerongkongan (ulkus esofagus)

"Maag kronis yang tidak diobati dengan tepat dapat berkembang menjadi kanker lambung. Hal ini karena asam lambung dapat mengikis lapisan lambung dan memicu perubahan struktur lapisan tersebut. Kanker ini tumbuh perlahan selama bertahun-tahun dan dapat menyebar ke organ tubuh lainnya," kata dia.

Selain itu refluks asam lambung dapat menyebabkan iritasi pada lapisan kerongkongan dan jika terjadi dalam jangka waktu yang cukup lama, dapat menyebabkan kerusakan pada lapisan esofagus bagian bawah. Kerusakan ini dapat meningkatkan risiko terjadinya kanker kerongkongan.

Maag yang menyebabkan rasa sakit disebabkan oleh refluks asam yang menyebabkan iritasi pada lapisan kerongkongan. Lama kelamaan, kondisi ini dapat menyebabkan jaringan parut pada kerongkongan dan penyempitan kerongkongan (striktur esofagus). Striktur esofagus dapat menyebabkan kesulitan menelan, makanan tersangkut, dan nyeri dada.

Asam lambung memiliki kemampuan untuk menghilangkan jaringan pada kerongkongan dan mengakibatkan terbentuknya luka terbuka, yang biasa dikenal dengan istilah ulkus esofagus. Ulkus esofagus dapat menyebabkan rasa sakit yang sangat parah dan bahkan dapat berdarah, sehingga penderita akan mengalami kesulitan dalam menelan makanan.

Sebagai upaya untuk mengedukasi masyarakat mengenai risiko dari sakit maag kronis selama puasa, Halodoc bersama Promag berkolaborasi dalam program Gerakan 1 Juta Kebaikan #TanpaDramaag. Kolaborasi antara Halodoc dengan Promag ini bertujuan untuk mengedukasi masyarakat mengenai pentingnya menjaga kesehatan dengan langkah preventif, serta membantu mereka mengatasi berbagai keluhan kesehatan.

"Gerakan 1 Juta Kebaikan #TanpaDramaag sejalan dengan komitmen Halodoc yang siap membantu masyarakat di mana pun dan kapan pun layaknya kotak P3K. Kolaborasi ini juga akan fokus pada edukasi terkait penyakit maag kronis dan cara mengatasinya, serta memberi informasi mengenai risiko lanjutan dari penyakit tersebut," ungkap dr. Irwan.

General Manager Commercial Kalbe Consumer Health Kustanto Pramono, memaparkan sebagai upaya untuk mendampingi masyarakat Indonesia untuk berpuasa dengan nyaman, Promag menyediakan solusi obat maag yang berkualitas dan aman untuk dikonsumsi bagi masyarakat yang mengalami masalah maag saat berpuasa. "Meskipun demikian, kami tetap menekankan pentingnya berkonsultasi dengan dokter agar mendapatkan pengobatan yang tepat dan sesuai dengan kondisi penyakit yang dialami," kata dia.

Baca Juga: